Investasi Seret, Sektor Tambang Terancam
Senin, 20 Oktober 2008 – 11:22 WIB
JAKARTA - Gejolak perekonomian global, yang dipicu krisis finansial di AS, berpotensi mengancam investasi sektor pertambangan energi dan sumber daya mineral (ESDM), baik migas maupun mineral dan batu bara. ''Karena itu, harga komoditas pertambangan dan migas mungkin naik dalam 3-4 tahun mendatang karena adanya gap antara supply dan demand akibat lack of discovery (tak ada penemuan cadangan baru, Red),'' paparnya.
Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi dan Keuangan Simon F. Sembiring mengatakan bahwa kelangsungan sektor tambang bakal terancam akibat seretnya dana dari pasar modal. ''Padahal, sumber dana murah ini dibutuhkan untuk mendanai kegiatan eksplorasi,'' ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Menurut Simon, gejolak di pasar modal membuat investor enggan menanamkan investasi pada kegiatan yang punya risiko tinggi, seperti kegiatan eksplorasi pertambangan. Hal itu akan terasa langsung ke sektor ESDM dalam tiga tahun ke depan. Turunnya kegiatan eksplorasi membuat penemuan dan cadangan baru komoditas pertambangan dan migas ikut terhenti. Akibatnya, produksi pertambangan juga akan turun.
Baca Juga:
JAKARTA - Gejolak perekonomian global, yang dipicu krisis finansial di AS, berpotensi mengancam investasi sektor pertambangan energi dan sumber daya
BERITA TERKAIT
- PNM Mekaar Dorong Industri Kreatif Daur Ulang di Makassar
- Perekonomian Indonesia 2025 Tetap Solid di Tengah Ketidakpastian Global
- Tingkatkan Transparansi & Akuntabilitas, IFG Terapkan Tata Kelola Terintegrasi
- Lewat Pengendalian Gratifikasi, Jasindo Tingkatkan Tata Kelola Perusahaan
- Penghargaan dan Kolaborasi Besar Warnai Perjalanan Dupoin di 2024
- Viral AMDK Keruh Dinilai 'Berbau' Persaingan Bisnis Tak Sehat