Investasi Tiongkok di Industri Nikel Bernilai Miliaran Dolar, Bagaimana Kondisi Pekerjanya?

Investasi Tiongkok di Industri Nikel Bernilai Miliaran Dolar, Bagaimana Kondisi Pekerjanya?
Ada ribuan orang bekerja di kawasan industri nikel di sejumlah lokasi di Indonesia. (Foto: Riza Salman)

Korban jiwa baru-baru ini termasuk Nirwana Selle yang berusia 20 tahun.

Ia "terbakar sampai mati" setelah kebakaran di pabrik peleburan nikel pada Desember 2022.

Bulan September lalu, pekerja lain yang dipekerjakan oleh Gunbuster Nickel Industry, meninggal setelah "ledakan dalam proses pendinginan nikel", menurut pernyataan perusahaan.

Perusahaan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.

"Perusahaan berharap kesadaran akan pentingnya memahami keamanan dan keselamatan kerja, khususnya dalam kondisi darurat, agar terus ditingkatkan bagi setiap pekerja, sehingga hal seperti ini tidak terulang kembali," demikian pernyataan tersebut.

'Mengalami ancaman dan intimidasi'

Laporan tahun 2022 yang diterbitkan oleh Tiongkok Labour Watch yang berbasis di New York berjudul 'Trapped: The Belt and Road Initiative's (BRI) Chinese Workers' mengidentifikasi serangkaian masalah yang dihadapi oleh pekerja Tiongkok di industri nikel Indonesia.

Laporan tersebut, berdasarkan survei terhadap 333 pekerja asal Tiongkok, termasuk wawancara yang dilakukan terhadap 53 pekerja, mengatakan permasalahan yang ada termasuk perekrutan yang menipu, menahan dokumen identitas, pemotongan gaji, dan pekerja yang bekerja terus menerus tanpa hari libur.

Laporan tersebut menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok sudah menginvestasikan lebih dari US$30 miliar dalam rantai pasokan nikel Indonesia "menjadikannya salah satu proyek andalan BRI yang terbesar di Asia Tenggara".

Perusahaan-perusahaan Tiongkok berinvestasi miliaran dolar untuk industri nikel di Indonesia lewat program Belt and Road

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News