Investasi Variatif, Geser Tambang dan Migas

jpnn.com - SAMARINDA - Masuknya investasi yang variatif perlahan juga akan menggeser ketergantungan Kalimantan Timur terhadap sektor pertambangan batu bara serta minyak dan gas bumi (migas).
Selama ini, dua sektor tersebut yang menjadi motor dan penopang ekonomi Benua Etam, nama lain Kaltim. Meski tumbuh tinggi, namun menjadi percuma bila rapuh. Terbukti, kebijakan Tiongkok mengerem permintaan batu bara dari Indonesia, khususnya Kaltim, bikin gempar usaha emas hitam.
Ekonomi provinsi ini jadi porak-poranda dan dampaknya banyak pemutusan hubungan kerja (PHK). Kini Kaltim harus bangkit dari “pelukan” emas hitam. Harus menerima peluang usaha lain yang lebih jangka panjang.
Dua perusahaan akan menyemai investasi di Kaltim. Yakni Gunung Sewu Grup dan PT International Timber Corporation Indonesia Kartika Utama (ITCI KU). Secara keseluruhan, investasi dari dua perusahaan ini menembus Rp 11,8 triliun. Sedikitnya, 109 ribu tenaga kerja akan direkrut.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kaltim Diddy Rusdiansyah mengatakan, untuk semakin menarik minat pemodal kemudahan perizinan adalah keharusan. Mereka bahkan disiapkan “karpet merah” dengan percepatan proses perizinan.
“Itu induknya dari seluruh perizinan. Selama itu kewenangan gubernur, kami langsung terbitkan. Kalau sudah keluar, dari situ baru melihat detail apa-apa saja yang akan dibangun,” terang dia pada Kaltim Post, Rabu (9/3) kemarin. (ril/mon/riz/far/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 253.409 Warga Jateng Manfaatkan Program Pemutihan Pajak, Terkumpul Rp61,9 Miliar
- Dituduh Menelantarkan Anak & Istri, Bambang Wuragil Merespons Begini
- Mbak Ita & Suami Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Suap Proyek di Semarang
- Iskandar Ditangkap Polisi di Ogan Ilir, Ini Kasusnya
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Pembangunan Sekolah Rakyat di Kota Bandung Terkendala Lahan