Investor Asing Cari Aman
jpnn.com - JAKARTA - Menjelang perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin terperosok ke zona merah. Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks terjerembap 24,408 poin (0,575 persen) ke level 4.216,894 dan LQ45 meninggalkan level psikologis 700-an setelah turun 4,83 poin (0,69 persen) ke level 698,95.
IHSG tertekan cukup kuat sehingga sempat meninggalkan level 4.200-an ke level 4.190-an sebelum akhirnya sedikit menguat menjelang penutupan. Salah satu pemicunya adalah aksi jual asing yang mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 546,5 miliar.
Senior Research PT HD Capital Yuganur Wijanarko menyatakan, kini saatnya bargain hunting di IHSG. "Penguatan USD yang bermain di Rp 12.000 dan sekitarnya merupakan akibat persiapan pasar untuk hedge menjelang 15 Desember, yakni akan ada keputusan (dari The Fed) mengenai tapering Januari nanti," ujarnya Kamis (5/12).
Aksi tunggu keputusan dari Amerika Serikat (AS) itulah yang menjadi sentimen bagi investor untuk hengkang sementara guna mencari aman. Aksi jual diperkirakan terus berlangsung untuk mengakhiri rally minor intraday dan menekan IHSG untuk koreksi lebih lanjut.
Pada perdagangan akhir pekan ini, Yuganur memperkirakan indeks bergerak di kisaran support 4.170-3.980 dan resistance 4.284-4.480. Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 114.345 kali pada volume 3,393 miliar lembar saham senilai Rp 3,882 triliun. Sebanyak 73 saham naik, 160 saham turun, dan 111 saham stagnan.
Mayoritas bursa di Asia juga melemah kemarin. Indeks Komposit Shanghai turun 4,70 poin (0,21 persen) ke level 2.247,06. Indeks Hang Seng jeblok 16,13 poin (0,07 persen) ke level 23.712,57. Indeks Nikkei 225 tergerus 230,45 poin (1,50 persen) ke level 15.177,49. Indeks Straits Times drop 34,61 poin (1,10 persen) ke posisi 3.126,09. (gen/c5/sof)
JAKARTA - Menjelang perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin terperosok ke zona merah. Pada penutupan perdagangan kemarin,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi