Investor Asing Jual, IHSG Terjungkal
jpnn.com - JAKARTA - Kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) terhenti. Bursa saham Indonesia berbalik ke zona merah setelah pada perdagangan hari ini (20/11) IHSG ditutup turun 34,37 poin (0,67 persen) ke level 5.093,67 dan indeks LQ45 turun 6,08 poin (0,69 persen) ke level 875,16.
Frekuensi transaksi perdagangan hari ini mencapai 213.001 kali dengan volume 5,519 miliar lembar saham atau sebesar Rp 5,084 triliun. Sebanyak 101 saham naik, 197 turun, dan selebihnya stagnan.
Saham-saham yang sanggup naik dengan nilai tertinggi (top gainers), di antaranya, Astra Agro (AALI) naik Rp 800 ke Rp 24.775, Unilever (UNVR) naik Rp 300 ke Rp 31.400, Lippo Group Insurance (LPGI) naik Rp 200 ke Rp 4.500, dan Dharma Satya (DNSG) naik Rp 180 ke Rp 3.880.
Sebaliknya, saham-saham turun dengan nilai paling dalam, di antaranya, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 menjadi Rp 62.650, Jembo Cable (JECC) turun Rp 700 menjadi Rp 2.275, Siloam Hospitals (SILO) turun Rp 525 menjadi Rp 14.875, dan Trada Maritime (TRAM) turun Rp 460 menjadi Rp 1.385.
Sejalan dengan koreksi IHSG, investor asing memanfaatkan perdagangan hari ini dengan melakukan penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp 432,372 miliar.
Tim Analis PT Mandiri Sekuritas menyebut penurunan IHSG akibat adanya aksi ambil untung (profit taking). Hari ini, investor membukukan transaksi sebesar Rp 5,21 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 4,15 triliun dan transaksi negosiasi Rp 1,06 triliun.
Sebanyak delapan sektor dari sepuluh indeks sektoral di dalam IHSG melemah dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun -3,26 persen dan sektor infrastruktur turun -1,60 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Indeks KOSPI Composite di Korea Selatan turun sebesar -0,45 persen, indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebesar -0,10 persen, dan indeks Straits Times di Singapura turun sebesar -0,33 persen.