Investor Buru Kondotel
jpnn.com - SURABAYA - Minat investor terhadap hunian bertingkat seperti kondotel masih tinggi. Bahkan permintaan khusus kondotel besar lantaran dinilai memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan properti lainnya.
CEO Sunrise International Persada Aditya Kristianto mengatakan kondotel dapat menjadi alternatif berinvestasi masa kini. Sebab, properti yang beroperasional layaknya hotel itu memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi bagi pemiliknya dibandingkan properti lain seperti rumah tapak.
"Kalau membeli rumah, kemudian itu disewakan. Keuntungan tiap tahun maksimal hanya lima persen. Berbeda dengan kondotel yang bisa mencapai sembilan persen per tahun," katanya kemarin (19/5).
Selain keuntungan dari hasil sewa, pemilik juga mendapatkan profit dari kenaikan harga properti. Chief Operating Officer Sunrise Internasional Persada Dion Gunawan menambahkan secara rata-rata kenaikan harga properti sebesar 10 persen tiap tahun.
Sedangkan kondotel bisa di atas itu. Diyakini, harga properti juga makin melejit ketika kondotel mulai dioperasikan, yakni bisa naik 50 persen. "Oleh karena memiliki tingkat pengembalian investasi yang tinggi. Kondotel sangat diminati investor," tandas dia.
Contohnya proyek kondotel yang dibangun di Batu, Jatim. Hingga kini, dari empat tower yang ditawarkan, satu tower di antaranya sudah diserbu investor. Sedangkan satu tower lagi tersisa sekitar 35 persen.
"Sebagai destinasi wisata kami optimistis dapat meraup okupansi yang tinggi. Apalagi konsep yang kami tawarkan berbeda dengan hotel kebanyakan, tentu ini dapat menjadi alternatif bagi wisatawan yang berkunjung," urainya.
Berbeda dengan kondotel, permintaan apartemen untuk investasi jauh lebih sedikit. Dengan demikian end user jauh lebih mendominasi. Secara terpisah, Direktur PT Royal Prosperiti Putihrai Klemens Sukarno Candra mengatakan dari total pembeli unit apartemen hampir sebagian besar untuk kebutuhan tempat tinggal.
SURABAYA - Minat investor terhadap hunian bertingkat seperti kondotel masih tinggi. Bahkan permintaan khusus kondotel besar lantaran dinilai memiliki
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru
- PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Bea Cukai Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk PT Super Optics Jakarta Indonesia