Investor China: Batam Lebih Cocok Jadi Kawasan Pariwisata
jpnn.com, BATAM - Investor dari China yang bergerak di bidang pertambangan, Li Guang Jin menyebut Batam lebih cocok menjadi kawasan pariwisata dibanding industri.
Penyebabnya adalah regulasi yang memusingkan investor.
"Saya tanam investasi di Surabaya dan sejumlah kota lainnya termasuk Batam. Namun Batam sama sekali tidak spesial," ujarnya di Kantor Kadin Batam, Senin (6/11).
Penyebabnya adalah barang yang diproduksi di Batam tak bisa diekspor ke dalam negeri tanpa membayar bea masuk yang cukup besar. Sedangkan ketika mengekspor keluar negeri tidak dikenakan bea masuk sama sekali.
"Padahal Batam harus bersaing dengan tetangganya, tapi ini membuat Batam tidak spesial sama sekali," ungkapnya.
Pada awalnya, dia mendengar kalau ada FTZ di Batam sehingga berniat investasi di Batam."2013, saya dengar di Batam ada FTZ dan FTZ itu bagus," ungkapnya lagi.
Namun setelah berinvestasi di Batam, ia menyadari bahwa Batam itu unik."Saya terkesan di Batam ada dua pemerintahan dan ada juga yang namanya tarif sewa lahan (UWTO,red). Sangat beda dengan kota lainnya di Indonesia," ujarnya.
Meskipun begitu, dia juga mengatakan pengurusan izin untuk perusahaan asing sekarang sudah lebih cepat dari sebelumnya."Di setiap kota memang ada baik dan buruknya," jelasnya.
Investor dari China yang bergerak di bidang pertambangan, Li Guang Jin menyebut Batam lebih cocok menjadi kawasan pariwisata dibanding industri.
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok
- Kecewa, Anggota Komisi VI DPR Minta M Rudi Mundur dari Jabatan Kepala BP Batam, Ini Penyebabnya