Investor China: Batam Lebih Cocok Jadi Kawasan Pariwisata
Perizinan yang cepat tidak menjamin Batam bisa tumbuh dengan baik dalam segi pertumbuhan ekonomi karena masih banyak aspek yang harus dipertimbangkan.
"Batam tak cocok untuk industri. Lebih baik dibangun saja menjadi kawasan industri pariwisata, industri kesehatan dan industri pendidikan. Lebih banyak manfaatnya," terangnya.
Di sisi lain, transformasi Batam dari era Free Trade Zone (FTZ) menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sangat diragukan karena konsep besarnya belum ketahuan sampai saat ini
"Transformasi FTZ menuju KEK harus jelas. Tiba-tiba BP Batam mengatakan akan menjadikan Batam sebagai KEK dalam dua tahun tanpa memberitahu kami," ucap Ketua Dewan Pakar Kadin Batam, Ampuan Situmeang.
Dia hanya tidak menginginkan masyarakat dan pengusaha Batam seperti membeli kucing dalam karung."Jadi kita tidak tahu apakah kucingnya kurapan atau kucing itu belang," tambahnya.
Ampuan menegaskan sangat mustahil menumbuhkan perekonomian Batam hingga 7 persen hanya dengan transisi FTZ menuju KEK.
"Omong kosong itu. Transisi itu bisa berjalan kalau regulasi antara Pemko Batam dan BP Batam berjalan harmonis," terangnya.
Pernyataan tersebut dikuatkan lagi oleh Sekretaris BSOA Batam, Novi Hasni. Dia khawatir konsep KEK nanti mengganggu lahan shipyard.
Investor dari China yang bergerak di bidang pertambangan, Li Guang Jin menyebut Batam lebih cocok menjadi kawasan pariwisata dibanding industri.
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok
- Kecewa, Anggota Komisi VI DPR Minta M Rudi Mundur dari Jabatan Kepala BP Batam, Ini Penyebabnya