Investor di Bawah Tekanan
Rabu, 13 April 2011 – 08:02 WIB
JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) mulai menemui batu sandungan. Pelaku pasar mulai menyadari kemungkinan ketidakpastian market. Apalagi, indeks belakangan mengalami apresiasi yang signifikan. "Saya ramalkan indeks bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah," ucap Purwoko Sartono, Research Analyst Panin Sekuritas, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (12/4). Gerakan indeks masih akan dibayangi kekhawatiran seiring meningkatnya radiasi nuklir Jepang. Investor khawatir dan memilih skema aksi profit taking sebelum terdesak. "Investor relatif selektif," ulasnya.
Kecenderungan melempemnya indeks itu diperkuat dengan lembeknya harga minyak mentah dunia. Efeknya, saham-saham berbasis komoditas akan tersudut dan terkoreksi. Pelaku pasar akan melakukan aksi profit taking sebelum indeks anjlok di bawah posisi 3700. "Jeratan aksi profit taking kemarin lumayan deras. Netsell asing juga relatif tinggi," imbuhnya.
Baca Juga:
Untuk perdagangan hari ini, Purwoko menggarisbawahi indeks akan bergerak di kisaran support 3700 dan resistence di level 3734. Sementara saham-saham yang bakal menyanggah indeks dari keterpurukan antara lain PT Mayora Indah (MYOR), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan, Gudang Garam (GGRM). "Secara teknis indeks akan cenderung bergerak melemah," imbuh Jeff Tan, Analis Sinarmas Sekuritas.
Baca Juga:
JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) mulai menemui batu sandungan. Pelaku pasar mulai menyadari kemungkinan ketidakpastian market. Apalagi,
BERITA TERKAIT
- Pemkot Tangsel jadi Daerah Paling Tertib Ukur versi Kemendag RI
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 20 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- Perkebunan Nusantara & Rumah Sawit Indonesia Berkolaborasi Wujudkan Astacita