Investor Kakap Hengkang, PKS: Sektor Migas Terancam
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PKS Mulyanto menyesalkan hengkangnya investor kakap migas, karena sangat serius dan akan berdampak luas.
"Kerugian besar akan dialami Indonesia apabila pemerintah menganggap enteng dan lambat bersikap," ujar dia, saat dikonfirmasi JPNN, Sabtu (18/12).
Menurut dia, jika persoalan investor berlanjut maka target lifting migas satu juta barel per hari pada 2030 hanya tinggal rencana.
Bahkan, kata Mulyanto yang lebih parah adalah pendapatan negara terancam anjlok.
"Indonesia akan terus menjadi negara pengimpor migas," kata Mulyanto.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah jangan tutup mata dan menganggap enteng hengkangnya investor di sektor migas.
Pemerintah diminta ekstra kerja keras mencari jalan keluar. "Jangan sampai kita terlanjur dinilai sebagai negara yang tidak menarik bagi tujuan investasi sektor migas," kata dia.
"Harus diakui, akibat kuatnya isu perubahan iklim, bisnis migas memasuki fase senja kala. Konsekuensinya, kompetisi bagi investasi di sektor migas semakin ketat.
Kompetisi itu bukan hanya terjadi antarnegara penghasil migas yang satu dengan lainnya, tetapi juga antara bisnis migas dengan bisnis energi baru-terbarukan.
Politikus PKS Mulyanto menyesalkan hengkangnya investor kakap migas, karena sangat serius dan akan berdampak luas.
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi