Investor Korea Lirik Kota Jayapura
Kamis, 15 September 2011 – 09:12 WIB

Investor Korea Lirik Kota Jayapura
JAYAPURA- Kota Jayapura yang terus berkembang, baik dari segi jasa dan perdagangan, mulai menarik minat investor asing menanamkan modalnya di Jayapura. Salah satunya investor dari Korea yaitu J.S.K International Resources Co.,LTD. Bahkan Rabu (14/9) kemarin, CEO, J.S.K International Resources Co.,LTD, Michael Park langsung bertemu dengan Wali Kota Jayapura. Michael Park, melalui penerjemahnya yang juga Director PT.Future Agropia Indonesia, Cores Were mengatakan, sangatlah rugi kalau modal usahanya hanya disimpan di bank. Modal usaha perusahaan itu perlu diinvestasikan ke berbagai negara. Selain untuk mencari keuntungan, juga membantu masyarakat di wilayah itu dari segi tambahan pendapatan dan juga menambah pendapatan asli daerah (PAD) pada daerah.
Baca Juga:
Dikatakan, bidang yang akan diinvestasikan di Kota Jayapura adalah bidang pertanian. Dalam hal ini pada Distrik Muara Tami, sangatlah cocok untuk dikembangkan sebagai daerah pertanian dan perkebunan.
"Tujuan penanaman modal oleh investor dari Korea ini adalah untuk turut memberdayakan masyarakat lokal. Tahun 2007 investor ini sudah masuk ke Keerom, tapi karena investor itu melihat akses jasa dan perdagangan dari Kota Jayapura, makanya berminat tanamkan modalnya di Kota Jayapura," ungkapnya saat bertatap muka dengan Wali Kota Jayapura di ruang kerja Wali Kota Jayapura, Rabu, (14/9).
JAYAPURA- Kota Jayapura yang terus berkembang, baik dari segi jasa dan perdagangan, mulai menarik minat investor asing menanamkan modalnya di Jayapura.
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Melonjak, Didimax Buka Edukasi Trading Gratis
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Melahirkan Ahli Keuangan Investigator Jadi Strategi IAPI Menjaga Kepercayaan Publik
- Telkom Tutup 2024 dengan Kinerja Positif, Pendapatan Konsolidasi Sebesar Rp150 Triliun
- HUT ke-50 TMII, Bank Raya Hadirkan Kemudahan Transaksi Untuk Para Pengunjung
- Libur Lebaran Usai, Tanjung Priok Kacau: Apa yang Salah dengan Sistem Indonesia?