Investor Minta Jaminan Pasokan Batu bara
Kamis, 23 Oktober 2008 – 13:45 WIB
Sementara itu, terkait dengan harga ekspor batu bara, Simon menegaskan kebijakan pemerintah saat ini adalah melarang kontrak ekspor batu bara dibuat dengan skema harga tetap (fixed price) selama masa kontrak.
Baca Juga:
Untuk itu, lanjut dia, harus ada mekanisme penyesuaian harga ketika harga batu bara dunia naik maupun turun. ''Sebab, tidak ada seorang pun tahu apa yang akan terjadi 5-10 tahun ke depan,'' jelasnya.
Dalam kondisi seperti sekarang, penyesuaian harga memang diperlukan mengingat biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tambang batu bara mengalami kenaikan. Dimana, biaya produksi batu bara naik ke kisaran USD 40-45 per ton.
Sementara, harga jual batu bara saat ini berada di kisaran USD 90 per ton. ''Kalau harga kontraknya masih sekitar 40 dolar AS per ton, tentu produsen rugi. Demikian juga pemerintah karena setoran royalti tidak optimal,'' terangnya.
JAKARTA - Pasokan energi primer termasuk batu bara menjadi syarat penting bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Itu pula yang diminta
BERITA TERKAIT
- Jasaraharja Putera Tingkatkan Kesiapsiagaan lewat Simulasi Gempa Bumi
- CEO Olahkarsa Raih Penghargaan Asia’s Most Admirable Young Leaders di Ajang ACES 2024
- PrismaLink & UNDIRA Kolaborasi Mempermudah Akses Pembayaran Mahasiswa
- QRIS Bantu Transaksi Lebih Aman, Ekosistem Perlu Diperkuat
- Harga Emas Antam Hari Ini 19 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- PNM Siapkan Nasabah Terbaik Terjun di Pasar Digital lewat Mekaarpreneur