Investor Pasar Modal Meningkat Tajam, Penasihat Investasi Minim
jpnn.com, JAKARTA - Investor di pasar modal yang meningkat tajam tidak dibarengi dengan jumlah penasihat investasi.
Sampai Maret 2019, Indonesia baru memiliki 14 perusahaan penasihat investasi. Padahal, regulasi tentang pembentukan badan usaha penasihat investasi ada sejak 1996.
Perusahaan penasihat investasi dibutuhkan untuk memberikan edukasi dan pandangan profesional dalam memetakan portofolio investasi di pasar modal.
’’Persebaran investor juga belum merata. Sebanyak 24 persen investor berdomisili di Jakarta,’’ ungkap Direktur Utama BEI Inarno Djajadi saat peresmian Asosiasi Penasihat Investasi Indonesia (APII) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/3).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen menyatakan, di tengah perkembangan global yang dinamis ditambah tahun politik, kondisi pasar modal masih positif.
Hingga 22 Maret, sudah ada 625 perusahaan yang tercatat di bursa. Senada dengan Inarno, menurut Hoesen, pengetahuan masyarakat terkait dengan pasar modal masih rendah.
’’Literasi masih di bawah tiga persen, sedangkan inklusi di bawah lima persen,’’ kata Hoesen.
Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Supranoto Prajogo menyebutkan, jumlah investor di pasar modal mencapai 1,75 juta.
Investor di pasar modal yang meningkat tajam tidak dibarengi dengan jumlah penasihat investasi.
- Menko Airlangga: Indonesia Sedang Jadi Perhatian Berbagai Negara
- Modernland Realty Optimistis Pasar Properti 2025 Bakal Tumbuh Positif
- IDXSTI Hadirkan AI untuk Pelaporan Keberlanjutan Emiten
- ARA 2023 Dorong Governansi dan Keberlanjutan Perusahaan
- Mini Ekspose
- BEI Harus Lebih Peka terhadap Kebutuhan Pemerintahan Baru dalam Proses IPO