Investor Ragu, Saham BUMI Terus Tertekan
Analis : Bukti Pasar Tak Rasional
Rabu, 12 November 2008 – 10:46 WIB
JAKARTA - Harga saham PT Bumi Resources Tbk makin tertekan. Dalam perdagangan Selasa (11/11), harga saham emiten berkode BUMI itu ada di level Rp 1.450 per lembar atau terkoreksi 160 poin (9,9 persen) dari penutupan sehari sebelumnya.
Saham BUMI terus anjlok sejak suspensinya dibuka. Harga tertinggi tahun ini mencapai Rp 8.500 per lembar pada 9 Juni lalu. Saat disuspensi untuk kepentingan rasionalisasi portofolio PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di BUMI sejak 7 Oktober lalu, harga saham emiten itu Rp 2.175 per lembar.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin juga rontok mengikuti pergerakan negatif di bursa regional. Indeks sebenarnya sempat terkerek 5,4 poin (0,4 persen) pada sesi siang, namun akhirnya melorot kembali 4,12 poin (0,31 persen) ke level 1.336,56. Indeks LQ-45 turun 1,07 poin (0,41 persen) menjadi 261,627. Sebanyak 90 saham tergelincir harganya, 57 saham melonjak, dan 50 lainnya tidak berubah.
Tekanan jual terhadap saham BUMI cukup masif. Transaksi di pasar tutup sendiri (crossing) cukup besar, yakni 110,8 juta lembar, senilai Rp 159,9 miliar. Di pasar negosiasi ada penawaran 24,8 juta lembar senilai Rp 32,9 miliar. Di pasar reguler, penawarannya 1,8 juta lembar senilai Rp 2,6 miliar. Itu menunjukkan bahwa transaksi di pasar nonreguler jauh lebih besar dibandingkan pasar reguler.
JAKARTA - Harga saham PT Bumi Resources Tbk makin tertekan. Dalam perdagangan Selasa (11/11), harga saham emiten berkode BUMI itu ada di level Rp
BERITA TERKAIT
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Danareksa Raih Predikat Informatif dari Komisi Informasi Pusat
- 3 Tahun, IDSurvey Bersiap Menuju Top 20 Global
- Astra Meluncurkan Aplikasi Moxa Mitra, Ada Fitur Pantau Penghasilan
- Masyarakat Rugi Bila Membeli Motor Listrik Tanpa STNK
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial