Investor Ragukan Kasus Bank Mutiara
jpnn.com - JAKARTA - Proses penjualan saham Bank Mutiara oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berlangsung alot. Pada tahap penyampaian dokumen due diligence atau uji tuntas, calon investor mulai memberikan persyaratan-persyaratan yang cukup berat kepada LPS.
Hal ini dikarenakan para calon investor mempertanyakan rekam jejak kasus eks-Bank Century tersebut.
Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan Samsu Adi Nugroho mengatakan, pada 21 Juli lalu, calon pembeli saham bank berkode pergadangan BCIC tersebut sudah menyampaikan dokumen hasil due diligence. Di dalam dokumen tersebut, papar Samsu, terdapat dua bagian umum yang memuat harga penawaran, dan juga persyaratan pembelian.
"Tapi dari dokumen itu, kami belum bisa bilang penawaran. Kami akan cek dulu conditional (persyaratan)-nya. Kami melihat harga bukan satu-satunya penentu. Kami juga harus melihat persyaratannya memungkinkan (disetujui) atau tidak mungkin," kata Adi, kemarin (28/8).
Samsu menerangkan, sebanyak 90 persen persyaratan calon investor adalah terkait kondisi perusahaan dan juga kaitan dengan permasalahan hukum Bank Mutiara. Misalnya, calon investor meminta LPS menjamin akan membayar gugatan nasabah Antaboga.
Begitu pula meminta LPS untuk menjamin aset jelek Bank Mutiara. "Kami berusaha good assets tetap di LPS. Nanti yang seperti ini akan kami negosiasi. Dari persyaratan, akan tercermin di harga. Karena itu sampai sekarang kami belum buka dokumen harganya," jelasnya.
Samsu mengatakan pihaknya membutuhkan waktu maksimal hingga pekan kedua September 2014, untuk menyelesaikan tahap seleksi dokumen due diligence tersebut. " Karena itu kami belum berani bilang tawaran. Kalau gap terlalu besar dari keinginan, ya kami drop," paparnya.
Sebelumnya, dari 10 calon investor yang menyampaikan dokumen preliminary bid atau penawaran awal, kini hanya tujuh shortlisted bidders, yakni calon investor yang berhak mengikuti tahap penjualan selanjutnya ke tahap due diligence.
Ketujuh calon investor itu mayoritas dari asing. Antara lain masing-masing satu calon dari Jepang, Singapura, dan Malaysia. Sementara dari Indonesia dan Hong Kong masing-masing dua calon.
Berdasar jenis lembaganya, tiga berlatar belakang perbankan, dan lembaga keuangan non bank. Sebaliknya, hanya satu yang berbentuk konsorsium. Sebagaimana diwartakan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk merupakan salah satu bank nasional yang sejak awal mengikuti proses pembelian saham bank yang mayoritas dimiliki oleh LPS itu. (gal/agm)
JAKARTA - Proses penjualan saham Bank Mutiara oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berlangsung alot. Pada tahap penyampaian dokumen due diligence
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 16 November 2024 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Lion Parcel dan Indah Logistik Bekerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Pengiriman
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Netzme Luncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta