Investor Swasta Masih Wait And See
jpnn.com - JAKARTA- Ekonomi domestik tumbuh 4,92 persen sepanjang kuartal pertama. Kondisi itu merefleksikan bahwa pertumbuhan ekonomi lebih buruk dari kuartal sebelumnya di kisaran 5,04 persen. Pemicunya, pertumbuhan konsumsi pemerintah dan investasi relatif terbatas.
Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan, pelemahan konsumsi pemerintah dipengaruhi pola musiman belanja pemerintah pada awal tahun relatif terbatas.
Sedangkan perilaku investor swasta cenderung menunggu (wait and see). Itu kemudian berdampak pada pelemahan aktivitas investasi. ”Kendati begitu, dibanding periode sama 2015, pertumbuhan itu masih lebih bagus,” ujar Tirta di Jakarta belum lama ini.
Konsumsi rumah tangga (RT), sambung Tirta, masih tumbuh kuat. Hal itu didukung perkembangan harga cukup terjaga. Dari sisi eksternal, sejalan dengan kinerja ekspor sejumlah komoditas mulai menunjukkan perbaikan. ”Ini menjadi petanda baik untuk ke depan,” bebernya.
Di samping itu, kinerja ekspor saat ini terus mengalami perbaikan meski terkendala adanya fase kontraksi. Performa ekspor secara keseluruhan mengalami perbaikan dan tidak problem berarti. Karena itu, pemerintah terus menjaga kondisi tersebut tetap berlanjut dan diharap meningkat. (far/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
- Berkomitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan, BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut
- Jasa Raharja Sampaikan Santunan kepada Korban Kecelakaan Beruntun di Semarang
- Pupuk Kaltim Berhasil Pertahankan Predikat Platinum di Ajang SNI Award 2024
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan