Investor: Tarif Tol Harus Rutin Naik
Senin, 03 Oktober 2011 – 07:47 WIB
Seharusnya, lanjut Frans, ada perjanjian tiap berapa tahun sekali ada penyesuaian baik inflasi atau deflasi. "Aturannya harus diperjanjikan dalam kontrak apakah setiap2, 3 atau 4 tahun sekali yang dihitung berdasarkan tarif awal,” tuturnya.
Frans mengatakan, dalam perjanjian tersebut, para operator juga harus menyeimbangkan antara kenaikan tarif dengan peningkatan perbaikan dan pelayanan yang menyeluruh bagi masyarakat pengguna jalan tol. ”Tentu saja kenaikan tarif akan diimbangi dengan perbaikan dan pelayanan untuk masyarakat,” lanjutnya.
Di tempat terpisah, Hudaya Ariyanto yang juga Direktur Operasi PT CMNP, mengatakan, kenaikan yang didasarkan pada nilai inflasi akan menimbulkan polemik dan ketidakpastian bagi para investor. "Padahal kita sangat membutuhkan ketertarikan para investor," kata Hudaya di Jakarta, Minggu (2/10).
Menurutnya, bila dikembalikan kepada hakekat berinvestasi, yang dibutuhkan badan usaha jalan tol adalah adanya kepastian pengembalian investasi tol. Kebijakan tersebut, lanjut Hudaya, telah dilakukan di berbagai negara salah satunya Filipina dimana CMNP ikut serta berinvestasi pada salah satu ruas tol di sana. "Penyesuaian tarif telah diperjanjikan dalam kontrak awal, sehingga jelas perhitungan pengembalian investasinya," tutur Hudaya.
JAKARTA - Bagi para pengguna jalan tol perlu bersiap merogoh kocek lebih dalam jika ingin memanfaatkan jasa jalan bebas hambatan tersebut. Pemerintah
BERITA TERKAIT
- Kejagung Dinilai Perlu Terbuka di Kasus Korupsi Rp 300 Triliun
- ASDP Maksimalkan Layanan Penyeberangan Prima pada Libur Nataru
- Tol Palembang-Betung Ditargetkan Rampung pada 2026
- Layanan SIM Keliling Hari Ini, Ada 2 Gerai, Cek di Sini Lokasinya
- Lewat Cara ini, PLN IP Siap Raih Peluang di Pasar Global
- KAI Group Angkut 22,9 Juta Penumpang saat Liburan Nataru 2024-2025