Investor Tertarik Berinvestasi di Batam Lantaran Status FTZ

"Mereka memang suka dengan daerah-daerah yang ada status perdagangan bebasnya. Di bawah naungan Satnusa dan Kadin Kepri, mereka pasti akan mendapat kepastian hukum," jelasnya.
Sebelumnya, Satnusa Persada juga kedatangan Xiaomi dari China. Dan dalam waktu dekat, 24 perusahaan rantai pasok Xiaomi juga akan datang ke Batam.
Presiden Direktur PT Sat Nusapersada Tbk, Abidin Hasibuan sangat mengapresiasi sekali niat Xiaomi yang membuka peluang pengembangan industri smartphone di Indonesia.
“Dengan begini biayanya bisa lebih kompetitif. Memang saat ini untuk bahan bakunya masih impor. Namun jika buat rantai pasok di sini, biaya bisa lebih murah,” katanya.
Abidin menegaskan targetnya jika kerja sama ini berjalan nanti akan memproduksi 6 juta unit smartphone. “Mengapa harus impor, kalau bisa buat dalam negeri,” pungkasnya. (leo)
Sejumlah perusahaan asing menaruh perhatian besar untuk berinvestasi di Batam, Kepulauan Riau.
Redaktur & Reporter : Budi
- Harga Bitcoin Tetap Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Gubernur Jateng Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara