Investor Tiongkok Ternyata Lebih Memilih Relokasi Pabriknya ke India Ketimbang Indonesia
jpnn.com, BATAM - Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Tjaw Hoeing mengatakan sejauh ini Batam belum merasakan dampak positif dari perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
Sebab, perusahaan-perusahaan asal Tiongkok yang berencana relokasi pabriknya ternyata lebih memilih pindah ke Asia Tenggara dan India ketimbang Indonesia.
Bahkan, perusahan Tiongkok tersebut dilaporkan akan pindah secara besar-besaran dalam waktu dekat ini.
Baca: Begal Sadis Bacok Leher Korban Lantaran Menolak Serahkan Sepeda Motor
"Investor dari Tiongkok berencana relokasi pabriknya ke Asia Tenggara karena imbas dari perang dagang antara Amerika dan Tiongkok," kata Tjaw Hoeing, Selasa (11/6).
Tapi, sayangnya Indonesia belum termasuk dalam rencana besar tersebut. Nikkei Asian Review menyebut 12 perusahaan asal Tiongkok berencana menyerbu Asia Tenggara.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain Advanced Technology and Materials dan Jiangsu General Science Technology berencana ke Thailand.
Goertek, Hangzhou Great Star Industrial, KingClean Electric, Lenovo Group, Shenzen H&T Intelligent Control, TCL, , Zhejiang Hailide New Material, Zhejiang Henglin Chair Industry dan Zhejiang Jasan Holding Group berencana ke Vietnam. Sedangkan Zhejiang Chenfeng Technology berencana ke India.
Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Tjaw Hoeing sejauh ini Batam belum merasakan dampak positif dari perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar
- Penjelasan Polisi Terkait Kronologi Bentrokan Warga dengan Pekerja di Rempang Galang Batam
- Puluhan Juru Parkir Liar di Kota Batam Ditertibkan Polda Kepri
- Tahanan Ditemukan Tewas Tergantung di Rutan Kejari Batam, Petugas Dengar Ada Teriakan
- Polda Riau Sita 4 Apartemen Senilai Rp 2,1 Miliar di Batam, Salah Satunya Milik Bang Uun
- 2.913 Peserta Siap Ikuti Seleksi Kompetensi PPPK di Batam