Investor Tunggu Kepastian Pengganti Sri Mulyani
Kamis, 06 Mei 2010 – 19:31 WIB
‘’Karena selama ini, terhadap kondisi ekonomi terkini, Menkeu selalu bisa memberikan landasan pengelolaan keuangan yang baik. Kemudian yang kedua terbukti bahwa keuangan kita sangat tertata dengan baik,’’ kata Rahmat.
Bukan hanya membuat yield dan CDS melonjak, Rahmat mengatakan bahwa kondisi politik yang akhir-akhir ini bergejolak-dan sayangnya juga melibatkan Menteri Keuangan- menjadi pemicu keluarnya capital inflow atau aliran modal yang harusnya masuk ke dalam negeri.
‘’Investor sangat percaya terhadap Sri Mulyani, beliau menciptakan iklim yang kondusif selama ini. Kemarin saya juga sempat bertemu dengan lembaga rating Moodys dan S&P, mereka juga menyuarakan bahwa ada kekhawatiran investor terhadap pengunduran Sri Mulyani Indrawati. Penilaian rating agency juga akan berpengaruh. Kita tetap akan berupaya, situasi ke-vakuman atau kekosongan Menteri Keuangan tidak sampai membuat persepsi risiko tadi goyang,’’ tegasnya.
Dengan kondisi ekonomi yang terpengaruh cukup signifikan pasca pengunduran dirinya, Sri Mulyani Indrawati memilih untuk bungkam tak memberi tanggapan. Dalam dua kali agenda yang dihadirinya, Kamis (6/5), Managing Director World Bank yang akan bekerja mulai 1 Juni mendatang ini, memilih tidak menjawab satupun pertanyaan wartawan terkait kondisi terkini ekonomi Indonesia. Seperti kebiasaannya, dengan pengawalan ketat penjagaan, Sri Mulyani hanya melemparkan senyum saat ditanyakan turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena pengunduran dirinya tersebut.
JAKARTA -- Nama Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan tampaknya masih sangat ‘’menjual’’ di kalangan investor yang bermain
BERITA TERKAIT
- Erwin Aksa: Persiapan Rapimnas Kadin 2024 Berjalan Baik dan Sesuai Rencana
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%