Investor Tunggu PPnBM Ponsel
Namun begitu Bachrul belum bisa menyebutkan berapa investasi yang akan ditanamkan 12 perusahaan tersebut. Pasalnya mereka masih menunggu hasil pembahasan pemerintah terkait besaran PPnBM yang akan dikenakan serta melihat reaksi pasar.
"Kalau PPnBM diberlakukan lebih cepat akan lebih baik. Setidaknya investor bisa cepat membaca peluang yang akan diambil," tambahnya.
Dia mengakui pengenaan PPnBM akan memicu terjadinya penyelundupan. Namun begitu Bachrul menilai hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk membatalkan rencana itu.
"Setiap kebijakan pasti ada masalahnya masing-masing, ada positif negatifnya. Untuk penyelundupan pemerintah bisa memperketat jalur impor di pelabuhan-pelabuhan, terutama di daerah perbatasan," tegasnya.
Menurut dia, masalah tersebut harus dihadapi sebagai tantangan untuk mendukung pengembangan industri di dalam negeri. Sebab pasar konsumen di Indonesia sangat besar.
"Masa 220 juta pengguna ponsel di Indonesia harus kita imporkan, harus ada untuk industri lokal. Jadi ini harus kita dukung sampai diberlakukan," cetusnya.
Dia yakin pemberlakukan PPnBM bisa berdampak positif. Setidaknya minat pembelian ponsel impor bisa ditekan karena masyarakat membayar lebih mahal. Otomatis itu akan membantu mengurangi nilai impor ponsel dan sejenisnya yang tahun lalu mencapai USD 2,6 miliar.
"Masyarakat yang biasanya kurang perhatian dengan ponselnya, akan lebih hati-hati," jelasnya. (wir)
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk memberlakukan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) atas produk telepon seluler (ponsel) impor dan sejenisnya semakin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi