IOC Cabut Larangan Irak

BAGHDAD – Irak urung dikucilkan di Olimpiade Beijing. Usaha Komite Olimpik Irak (NOCI) memperjuangkan atletnya terjun di multi even itu membuahkan hasil positif. Komite Olimpik Internasional (IOC) akhirnya mencabut larangan Irak ikut Olimpiade setelah proses negosiasi yang berlangsung lima hari di markas pusat IOC Lausanne, Swiss, berakhir manis.

Larangan dijatuhkan karena intervensi pemerintah Irak hingga pembubaran NOCI. Hanya saja, tujuh atlet yang awalnya dipersiapkan sebagai duta Irak itu, lima di antaranya gagal berangkat. Penyebabnya, kebanyakan mereka tak memenuhi persyaratan batas waktu pendaftaran (entry by name) dan satu lifter gagal tes doping di Kejuaraan Angkat Besi dan Angkat Berat Asia.

Sehingga, hanya dua atlet saja yang bisa tampil di ajang empat tahunan itu. Kebetulan dua atlet tersebut berasal dari cabang olahraga atletik. Yakni atlet lempar cakram pria Haidar Nasser dan sprinter wanita Dana Hussain yang akan turun di nomor 100 meter dan 200 meter. Sedangkan lima atlet yang urung bertanding antara lain Ali Adnan (panahan), Ali Mohamed Fakher (judo), Haider Nawzad/Hamza Hussein (dayung), dan Mohammed Jassim (angkat besi).

’’Keputusan IOC memang bagus walaupun hanya dua atlet saja yang bisa bertanding,’’ Deputi Presiden NOCI Bashar Mostafa seperti dilansir sportinglife. Mostafa menjelaskan, Nasser dan Hussain mendapat lampu hijau untuk tetap terbang ke Beijing, selain sudah memenuhi limit waktu, nama mereka sudah dipersiapkan sebelum pendaftaran ulang nama atlet ditutup kemarin.

’’Saya berharap bisa ambil bagian di Olimpiade kali ini. Saya akan lanjutkan latihan di sisa waktu ke depan untuk menjaga performaku. Semoga melalui partisipasi ini, kami dapat mengirim pesan kepada dunia bahwa eksistensi Irak masih ada dan kehidupan kami normal-normal saja,’’ timpal Nasser yang sama-sama debutan dengan Hussain di Olimpiade nanti. (sep)