IOTA Resmi Merilis Smart Contract, Dibidik Lebih Canggih
jpnn.com, JAKARTA - IOTA secara resmi memperbarui kemampuan smart contract versi beta untuk menghindari kekurangan dari platform lain.
Bahkan, saat ini IOTA memiliki fungsionalitas yang bebas biaya transaksi.
Smart contract versi beta itu juga memungkinkan adanya interoperabilitas antara token IOTA dan erc-20. Pasalnya, terdapat Mesin Virtual Ethereum (EVM).
Pembaruan ini akan memberdayakan pengembang untuk mengendalikan biaya pelaksanaan smart contract IOTA mereka sendiri. Selain itu, smart contract IOTA versi beta dapat diuji pada IOTA 2.0 DevNet.
pendiri sekaligus CEO dari IOTA Foundation, Dominik Schiener menyebut smart contracts versi beta yang ada di jaringan IOTA ini adalah inovasi pertama yang memungkinkan pengguna membuat serta menjalankan smart contracts khusus pada suatu jaringan tanpa biaya.
“Kami percaya bahwa sebagian besar kemitraan kami dengan entitas multinasional, lembaga pemerintah, serta minat yang kami terima dari perusahaan rintisan, UKM, dan operator kripto dApp disebabkan oleh fakta bahwa IOTA tidak memiliki biaya,” Jelas Schiener kepada Coin Rivet.
Schiener menjelaskan biaya dan volatilitas adalah beban dan penghambat terbesar yang ia temui dalam model bisnis.
Oleh karena itu, inovasi smart contracts dibidik makin populer di dunia bisnis.
IOTA secara resmi memperbarui kemampuan smart contract versi beta untuk menghindari kekurangan dari platform lain.
- PINTU: Teknologi Web3 Berdampak Positif kepada Masyarakat
- Harga Bitcoin & Aset Kripto Lain Naik Signifikan
- Menteri Teuku Riefky: Ini Sejarah, Mari Bangun Ekonomi Kreatif Indonesia
- Kemendag Dorong Pengusaha Mikro Ekspansi di Pasar Global lewat 'UMKM BISA Ekspor'
- Genjot Ekonomi di Perbatasan RI-Timor Leste, Bea Cukai Gelar Expo di PLBN Motaain
- Penyebab Utama Gelombang PHK Massal Terungkap, Industri hingga Ritel Terdampak