Ipank Ungkap Kisah Hidup, Dari Merantau Hingga ke Pestapora 2023
"Cerita dari Ipank dan ternyata banyak yang relate, kukira lagu ternyata kisahku," kelakarnya.
Sejak saat itu, Ipank mulai rutin membuat lagu, baik lagu Minang atau pun tembang berbahasa Indonesia.
Dia menulis lagu dari kisah pribadi, serta beberapa dari pengalaman orang lain.
Setelah merantau di Jayapura, Ipank kemudian pindah ke Palembang, Sumatra Selatan. Di sanalah dirinya akhirnya merekam lagu pertama meski dalam format band.
"Pertama rekaman tahun 2006 di Palembang, bersama band, belum lagu Minang," ucapnya.
Ipank akhirnya memulai karier solo sebagai penyanyi Minang pada 2011 lalu bersambung pada 2014.
Dia merilis album Rantau Den Pajauah yang ternyata meledak di pasaran. Lagu-lagu dalam album banyak disukai pendengar, khususnya hit Rantau Den Pajauah yang dibawakan bersama Rayola.
Tidak hanya di Ranah Minang, album Rantau Den Pajauah juga tersebar hingga berbagai daerah di Indonesia, termasuk Papua. Nama Ipank pun perlahan populer di kancah musik Sumatra Barat.
Penyanyi Minang, Ipank ternyata pernah hidup susah sebelum terkenal seperti sekarang.
- Tiket Early Bird Pestapora 2024 Ludes Terjual
- Sepekan Festival Berlalu, Tiket Pestapora 2024 Sudah Mulai Dijual
- Kintani Punya Impian Bisa Kolaborasi dengan BCL
- 3 Berita Artis Terheboh: Diperiksa Polisi, Siskaeee Mengaku Terpaksa Beradegan Vulgar
- Kintani dan Misi Mulia di Pestapora 2023
- Pestapora 2023 Bikin Bahagia