IPB Ciptakan Inovasi untuk Dukung Kementan Wujudkan Kedaulatan Pangan

Sistem teknologi tersebut, sambung Arif, dapat menjadi landasan komitmen untuk mengantarkan pemanfaatan teknologi khususnya di sektor pertanian sesuai zamannya.
"Teknologi blockchain juga sudah mulai digunakan. Dengan teknologi itu, semua bisa saling mengontrol informasi dengan perkembangan teknologi," kata Arif.
Menurut Arif, pemanfaatan Revolusi Industri 4.0 di pertanian harus dilaksanakam serba tepat. Misalnya, pemupukan, penggunaan alat pertanian, penggunaan bibit unggul dan agrologistik.
Dengan demikian, segala proses dari hulu, hilir, produsen, processing, perdagangan, tak lagi tersentralisasi dan mampu memperluas cakupan informasi melalui website untuk melawan mafia pangan.
Arif menuturkan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman diharapkan tidak lagi tunggal melawan mafia pangan. Petani juga dapat ikut mengawasi karena dibantu teknologi.
"Petani bisa mengawasi pertaniannya. Tercipta transparansi. Sistem ini sedang dikembangkan tentang supaya mafia pangan tidak ada lagi," ujar Arif. (jos/jpnn)
Institut Pertanian Bogor (IPB) ikut mendukung Kementerian Pertanian melalui berbagai program strategis untuk mewujudkan kedaulatan pangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kementan Gandeng Densus 88, Dorong Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Sektor Pertanian
- Kejar Target Swasembada Pangan, Kementan Gelar Pelatihan Bagi 4.000 Insan Pertanian
- Viva Yoga Beberkan Visi Strategis Pembentukan Kementrans
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Penyaluran Pupuk Subsidi Dipercepat
- Petani Sambut Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Pemerintah