IPB Ciptakan Inovasi untuk Dukung Kementan Wujudkan Kedaulatan Pangan
Sistem teknologi tersebut, sambung Arif, dapat menjadi landasan komitmen untuk mengantarkan pemanfaatan teknologi khususnya di sektor pertanian sesuai zamannya.
"Teknologi blockchain juga sudah mulai digunakan. Dengan teknologi itu, semua bisa saling mengontrol informasi dengan perkembangan teknologi," kata Arif.
Menurut Arif, pemanfaatan Revolusi Industri 4.0 di pertanian harus dilaksanakam serba tepat. Misalnya, pemupukan, penggunaan alat pertanian, penggunaan bibit unggul dan agrologistik.
Dengan demikian, segala proses dari hulu, hilir, produsen, processing, perdagangan, tak lagi tersentralisasi dan mampu memperluas cakupan informasi melalui website untuk melawan mafia pangan.
Arif menuturkan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman diharapkan tidak lagi tunggal melawan mafia pangan. Petani juga dapat ikut mengawasi karena dibantu teknologi.
"Petani bisa mengawasi pertaniannya. Tercipta transparansi. Sistem ini sedang dikembangkan tentang supaya mafia pangan tidak ada lagi," ujar Arif. (jos/jpnn)
Institut Pertanian Bogor (IPB) ikut mendukung Kementerian Pertanian melalui berbagai program strategis untuk mewujudkan kedaulatan pangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penyaluran Pupuk Subsidi Dipercepat
- Petani Sambut Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Pemerintah
- Menko Pangan Zulhas Sidak di Lampung, Petani dan Kios: Pupuk Melimpah, Alhamdulillah
- Pengamat Puji Gagasan Visioner Arinal untuk Wujudkan Kedaulatan Pangan di Provinsi Lampung
- Jazuli Juwaini: Mewujudkan Kesejahteraan Petani Harus Berpijak pada Kedaulatan Pangan
- Bamsoet Minta Indonesia Menyiapkan Strategi Kedaulatan Pangan, Bukan Ketahanan