Ipda Endry Purwa Sefa Menyesal Tempeleng Pewarta Foto, Pimpinan Antara Beri Respons Begini

"Saya anggap ini sudah clear. Kita ambil hikmahnya dan semoga menjadi pembelajaran penting bagi kita semua," tuturnya.
Sementara itu, Ipda Endry Purwa Sefa mengaku menyesali tindakan emosional yang dilakukan dalam situasi padat saat pengamanan agenda pucuk pimpinan Korps Bhayangkara tersebut.
"Kami sekali lagi mengucapkan penyesalan yang sebesar-besarnya dan memohon maaf kepada seluruh rekan-rekan media. Semoga ke depan kami bisa menjadi lebih humanis, profesional, dan lebih dewasa," kata Ipda Endry.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menyatakan Ipda Endry Purwa Sefa akan diproses secara internal kepolisian setelah melakukan pemukulan dan mengintimidasi jurnalis.
"Kami tidak akan ragu memberikan sanksi tegas," ujar Abiturien Akademi Kepolisian (Akpol) 1994 tersebut.
Insiden pemukulan ini juga telah dikecam berbagai organisasi pers, termasuk Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Semarang yang menuntut permintaan maaf terbuka dan penindakan terhadap pelaku kekerasan terhadap jurnalis.(wsn/jpnn)
Anggota tim pengamanan protokoler Kapolri, Ipda Endri Purwa Sefa yang melakukan tindak kekerasan terhadap pewarta foto ANTARA menyampaikan permohonan maaf.
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Kompolnas Minta Kasus Ipda Endri Purwa Sefa Tempeleng Jurnalis Ditindaklanjuti Secara Serius
- Tindakan Ajudan Kapolri Dianggap Bentuk Pelecehan Terhadap Kebebasan Pers
- Minta Maaf Tak Lantas Menghapus Sanksi, Ipda Endry Tetap Diproses
- Pengawal Kapolri yang Pukul dan Ancam Wartawan di Semarang Minta Maaf, Nih Tampangnya
- Pengakuan Pewarta Foto Antara yang Dikeplak Ajudan Kapolri
- Ajudan Kapolri Pukul Kepala Pewarta Foto di Semarang, Lalu Keluarkan Ancaman Begini