IPhO Puncak Prestasi Siswa Indonesia Dalam Bidang Fisika
jpnn.com, YOGYAKARTA - Peningkatan kualitas dan pembangunan karakter anak-anak Indonesia menjadi tujuan utama. Hal ini terlihat pada proses integrasi seleksi yang dilakukan untuk mengikuti perhelatan internasional ini.
“Ada kurang lebih 53 juta anak Indonesia, dan IPhO merupakan puncak dari seluruh rangkaian pembinaan bakat dan prestasi peserta didik di seluruh Indonesia dalam bidang Fisika,” ujar Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad pada Pembukaan IPhO 2017, di Yogyakarta, Senin (17/7).
Pembinaan bakat dan prestasi, lanjut Dirjen Hamid, berlangsung secara terintegrasi bersama dengan dosen perguruan tinggi, para guru, dan pemerintah daerah (Pemda) melakukan pemanduan bakat pembinaan dan seleksi secara berjenjang.
“Kami selenggarakan Olimpiade Fisika dan delapan bidang sains lainnya untuk semua siswa terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Seleksi itu berlangsung mulai dari tingkat sekolah, daerah, kabupaten kota, hingga nasional. Sehingga, terdapat aturan dan mekanisme seleksi yang terpadu, untuk dapat mendorong para siswa mencintai Sains.
Dirjen Hamid mengungkapkan, di Indonesia, terdapat lebih dari 5.000 siswa mengikuti olimpiade Sains dan Fisika tingkat daerah, dan lebih dari 90 siswa terbaik mengikuti Olimpiade Fisika Tingkat Nasional.
Kemudian, sebanyak 30 siswa terbaik di setiap bidang dipilih pada jenjang Olimpiade nasional, dan dipersiapkan untuk mengikuti seleksi delapan olimpiade sains tingkat internasional, termasuk IPhO.(esy/jpnn)
Peningkatan kualitas dan pembangunan karakter anak-anak Indonesia menjadi tujuan utama. Hal ini terlihat pada proses integrasi seleksi yang dilakukan
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- KPAI Puji Respons Cepat Kemendikbud Mengatasi Keluhan Siswa
- Sosialisasikan Kampus Merdeka, Kemendikbud Kumpulkan Rektor PTN dan PTS
- Soal Posisi Mendikbud, Begini Respons Petinggi Muhammadiyah
- Kemendikbud Buka Lowongan Guru untuk Sekolah di Luar Negeri
- Kemendikbud: Pendekatan Zonasi Bukan Lewat Sanksi
- Jumlah Anak Putus Sekolah Menurun Dalam Empat Tahun Terakhir