IPO: Erick Thohir Cawapres yang Mampu Himpun Banyak Suara

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyatakan Menteri BUMN Erick Thohir sangat potensial untuk diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Pasalnya, status menteri andalan dan kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut sebagai sosok profesional membawa tuah tersendiri.
Dedi melihat dengan status profesional yang dimiliki oleh Erick Thohir, ia berpotensi menghimpun banyak suara dari berbagai kalangan.
Baik dari kalangan akar rumput, elite nasional, loyalis partai ataupun tidak hingga pihak-pihak yang pro atau tidak terhadap pemerintah.
“Erick Thohir dianggap sebagai tokoh profesional, sehingga memungkinkan mendapat suara dari banyak kelompok publik, baik loyalis partai maupun tidak, pro pemerintah maupun tidak,” terang Dedi.
Di samping itu, Erick Thohir juga berpotensi lebih unggul dari kandidat lain yang datang dari kalangan menteri. Mengingat rekam jejak yang dimiliki di Kementerian BUMN sarat akan kesuksesan.
Terekam Erick Thohir banyak menuai kesuksesan sejak diberikan amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri BUMN.
Kesuksesan ini di antaranya adalah berhasil mentransformasi perusahaan-perusahaan BUMN, memberantas korupsi, menggerakkan ekonomi negara dan masyarakat serta meningkatkan laba serta dividen Kementerian BUMN untuk negara.
Terbukti, berdasarkan hasil survei dari IPO pada periode 5 hingga 13 Juni kemarin, sosok Erick Thohir merajai bursa cawapres di Pilpres 2024 mendatang
- Kasus eFishery Jadi Alarm, IPO Bisa Jadi Solusi Tata Kelola yang Baik
- Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Bukti Datang dari Prabowo
- Erick Thohir Ungkap Alasan Mendatangkan Wasit Asing di Liga 1 & 2
- Pernyataan Prabowo Menandakan Jokowi Memang Cawe-Cawe saat Pilpres 2024
- Pidato Prabowo Membuktikan Kebenaran Film Dirty Vote
- Komisi VI Apresiasi Kementerian BUMN Efisiensi Anggaran dengan Memotong Fasilitas Pimpinan