IPO KS Butuh Waktu
Sulit Terlaksana Tahun Ini
Selasa, 17 Juni 2008 – 12:10 WIB
JAKARTA - Privatisasi PT Krakatau Steel (KS) lewat mekanisme initial public offering (IPO) diprediksi tak akan berjalan tahun ini. Selain proses IPO sendiri yang membutuhkan waktu, status KS sebagai perusahaan pelat merah akan semakin memperumit proses tersebut. Pengamat pasar modal Dandosi Matram menyatakan, IPO kemungkinan baru akan terwujud pada tahun depan. "Status sebagai BUMN akan memperpanjang proses tersebut," ujarnya di Jakarta. Misalnya, dari komite privatisasi ke DPR. Di sana, juga masih memerlukan pembahasan oleh sejumlah menteri. Belum lagi, masih harus menunjuk penasihat keuangan, penjamin pelaksana emisi, roadshow penawaran saham dan proses bookbuilding, hingga masa penawaran umum. KS, kata dia, hanya membutuhkan modal. ”Kalau soal pasar, KS sudah punya. Masalah teknologi, asalkan ada dana, banyak pabrikan yang menjual,” ujarnya. Terkait sistem operasional perusahaan, untuk memperbaikinya manajemen bisa menyewa konsultan.
Dandosi yang pernah menjadi konsultan privatisasi PT Jasa Marga Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan sejumlah BUMN lain mengemukakan, sebagai BUMN, proses untuk go public tentu tidak sama dengan perusahaan yang sepenuhnya dimiliki swasta. "Ada jalur birokrasi yang harus dilalui," katanya.
Baca Juga:
Dandosi mengatakan, dari pengalaman privatisasi di sejumlah BUMN, paling tidak dibutuhkan waktu enam bulan. "Itu (waktu enam bulan. Red) hitungan yang paling cepat," katanya. Artinya, IPO KS hampir mustahil bisa terlaksana tahun ini. "Paling cepat awal tahun depan," ujarnya. Itu pun kalau semua elemen mendukung dan bekerja secara cepat.
Untuk persentase, dia menyarankan agar saham yang dilepas lebih besar dari lima persen. ”Setidaknya 35 persen. Itu porsi yang ideal,” ujarnya. Dandosi menyatakan, IPO adalah opsi yang terbaik bagi KS. ”Alasannya bukan hanya masalah pendanaan, tapi juga untuk meningkatkan meningkatkan transparansi,” ujarnya. Nantinya juga harus ada pelepasan saham melalui EMSOP (employee management stock option program).
Baca Juga:
Analis PT Bhakti Securities Budi Ruseno juga menyatakan, saham perdana yang dilempar ke pasar harus di atas 5 persen. ”Respons yang diberikan pasar akan biasa saja jika saham yang dilepas hanya lima persen,” ujarnya. Dia menyarankan agar saham yang dilepas ke publik berkisar 30 persen.
JAKARTA - Privatisasi PT Krakatau Steel (KS) lewat mekanisme initial public offering (IPO) diprediksi tak akan berjalan tahun ini. Selain proses
BERITA TERKAIT
- Pengguna Layanan Ferizy Tembus 2,59 Juta, ASDP Terus Genjot Digitalisasi E-Ticketing
- Wondr by BNI Bidik Generasi Muda, DPK BNI Diprediksi Tembus Lebih dari Rp900 Triliun
- Lewat Cara Ini, Daewoong Kembangkan Talenta Muda di Indonesia
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Bogor Gelar Sosialisasi BKC Ilegal, Ini Tujuannya
- Seusai Hadiri KTT APEC, Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo ke Brasil