IPO KS Sarat Rekayasa Konspiratif
Jumat, 05 November 2010 – 08:11 WIB
Dari penelusuran data yang dilakukannya, Bamsat –sapaan Bambang Soesatyo– mengaku memperoleh data indikasi kuat bahwa ada sekumpulan investor berbadan hukum asing yang memang akan memborong saham KS di pasar perdana. Mereka mendapatkan akses borongan itu karena menjanjikan komitmen fee kepada oknum pejabat pemerintah. Komitmen fee itu diduga akan didonasikan kepada partai politik tertentu.
Baca Juga:
Menurutnya, dengan harga saham KS yang dtawarkan Rp 850 sebanyak 3,15 miliar lembar, maka potensi penerimaan negara yang hilang bisa lebih dari Rp 1 Triliun. Sebab harga saham KS wajarnya harusnya di atas Rp 1.100. Di pasar gelap saat ini sepengetahuannya ada investor yang bahkan berani membayar Rp 1.500. Logikanya, kalau investor membeli Rp 1.100 saja, maka investor sudah untung Rp 750 miliar yang mestinya milik negara.
“PPATK harus cepat meneliti uang yang masuk ke tiga sekuritas penjamin emisi KS. Yaitu Bahana, Danareksa, dan Mandiri Sekuritas. Siapa saja yang dapat jatah terbanyak saham KS, Benarkah ada petinggi negara dan petingi parpol terlibat dalam pencaloan saham itu, semua harus dibuka,” pungkasnya. (did/dil)
JAKARTA - Meski Kementerian BUMN sudah resmi membentuk tim pengawas menyusul isu tidak sedap mengenai penetapan harga IPO PT Krakatau Steel (KS),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi