IPSOS Dorong Pemerintah Tingkatkan Sosialisasi 3T
jpnn.com, JAKARTA - Managing Director IPSOS Indonesia Soeprapto Tan menyebut tingkat pemahaman masyarakat terhadap program 3T yakni Tracing, Testing, dan Treatment, masih kurang.
Mengacu survei internal IPSOS, tingkat pemahaman masyarakat terhadap 3T masih menyentuh angka 71 persen.
"Kalau 3T, masih 29 persen yang tidak aware. Jadi mereka tidak mengerti, sebenarnya 3T ini apa," ucap Soeprapto dalam diskusi berjudul Optimisme Masyarakat Terhadap Kemajuan 3T yang disiarkan akun Youtube FMB9ID_IKP, Kamis (12/11).
Soeprapto lantas membandingkan tingkat pemahaman 3T di Indonesia dengan negara di Britania Raya.
Di sana, pemahaman masyarakat terhadap 3T sudah mencapai 95 persen.
Efeknya, kata dia, banyak masyarakat di negara Britania Raya mau melaksanakan 3T.
Misalnya, masyarakat tidak menolak ketika akan diperiksa petugas kesehatan atas dugaan penularan Covid-19.
"Jadi 95 persen berarti orang yang didatangi itu jarang menolak," ujar dia.
Managing Director IPSOS Soeprapto Tan menyebut ada kemajuan dari upaya pemerintah dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap 3T, di mana pada masa awal pandemi Covid-19 di Indonesia tingkat pemahaman masyarakat terhadap program 3T hanya 30 persen.
- Hasil Riset IPSOS: Shopee jadi E-commerce yang Paling Direkomendasikan oleh Konsumen
- Survei Ipsos: Elektabilitas Prabowo-Gibran Kalahkan Paslon Lain
- Apresiasi Survei Ipsos, Jubir Anies: Lembaga Prancis Pasti Kredibel dan Netral
- Ganjar Paparkan 7 Idenya di UGM, Pengamat: Gagasan yang Dibutuhkan Indonesia
- Gaul dan Atraktif di Medsos, Ganjar Lebih Memikat Kalangan Gen Z & Milenial
- Survei Ipsos: Ganjar Vs Prabowo Kejar-kejaran, Anies Makin Ketinggalan