IPW Anggap RJ Lino Lecehkan Polri
jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyesalkan ucapan Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino di media masa pada 13 Oktober 2015 lalu.
Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, ucapan RJ Lino merupakan sebuah pelecehan untuk institusi Polri.
"Pada 13 Oktober 2015 di media massa RJ Lino mengatakan "Saya Di-Support di Mana-mana, Akhirnya Polisi Itu yang Diganti, Bukan Saya"," kata Neta, Rabu (14/10).
IPW sangat prihatin jika lembaga sebesar Polri dengan gampang dilecehkan. Apalagi dilecehkan oleh pihak-pihak yang seharusnya diperiksa. Jika kondisi ini dibiarkan, Polri akan dengan gampang terus menerus dilecehkan. "Akibatnya Polri akan kehilangan wibawa dalam melakukan penegakan hukum," katanya.
IPW menilai ucapan ini bernuansa arogansi yang melecehkan Polri, yang tengah berusaha keras melakukan penegakan hukum dan memberantas korupsi. Menurut Neta, pernyataan ini merupakan sebuah pembunuhan karakter terhadap Polri maupun pihak yang dituding sebagai "polisi itu yang diganti".
Kondisi ini akan membuat Polri seolah-olah hanya mengada-ada dalam bekerja dan melakukan rekayasa kasus dalam menangani dugaan korupsi di Pelindo II.
Jika kondisi ini dibiarkan, masyarakat akan menilai bahwa kasus-kasus korupsi yang dibongkar Polri hanya akal-akalan dan rekayasa kasus. Padahal dalam kasus Pelindo II, Polri menangani kasusnya karena ada laporan dari masyarakat dan setelah memeriksa sejumlah saksi, Polri melakukan penggeledaan ke ruang kerja RJ Lino. "Tanpa alat bukti yang kuat mustahil Polri berani melakukan penggeledahan," katanya.
Untuk itu IPW mendesak Kapolri, Wakapolri dan Kabareskrim harus mendorong para penyidik segera melanjutkan penyidikan dugaan korupsi di Pelindo II. Sehingga pelecehan terhadap institusi Polri tidak berlanjut. Kapolri, Wakapolri, dan Kabareskrim jangan membiarkan institusinya yang sudah bekerja profesional dilecehkan sedemikian rupa.
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyesalkan ucapan Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino di media masa pada 13 Oktober 2015 lalu. Menurut
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak