IPW: Cabut Penurunan Standar Nilai Masuk Polri

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch menyesalkan penurunan standar nilai masuk menjadi anggota Polri. Baik itu untuk masuk akademi kepolisian maupun bintara. "Karena akan menurunkan kualitas Polri ke depan," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Minggu (25/5).
Dijelaskan Neta, pada 2014 ini Polri menurunkan standar nilai untuk masuk polisi. Untuk Akpol dari 7,25 menjadi 6,5.
Untuk Bintara, dari 6,5 menjadi 6 atau di bawah rata-rata standar nasional, yakni 6,12. Bahkan, untuk Papua, Maluku, dan NTT standar nilai masuk bintara polisi hanya 5,8.
"Untuk masuk Polwan (Polisi Wanita) standar tinggi badan juga diturunkan dari 1,6 meter menjadi 1,5 meter," katanya.
Ia menyatakan di internal Polri, penurunan ini juga menimbulkan pro kontra. Dikhawatirkan penurunan nilai ini sebagai kesengajaan untuk menjaring anak pejabat agar bisa lolos masuk Akpol.
Sebab beberapa waktu lalu, Polri juga pernah menurunkan standar tinggi badan untuk masuk Akpol. "Sehingga sejumlah anak pejabat bisa lolos masuk Akpol," tegasnya.
Menurut Neta, elit-elit Polri beralasan penurunan standar nilai masuk Akpol ini karena pemerintah juga menurunkan standar hasil Ujian Nasional, dari 6,35 menjadi 6,12, dengan standar tertinggi 9,7. Sehingga jika standar nilai tetap dipertahankan 7,25, elit Polri khawatir hanya sedikit lulusan SLTA yang berminat mendaftar ke Akpol.
"Alasan ini sangat aneh dan sangat tidak sesuai dengan fakta di lapangan," kata penulis buku "Jangan Bosan Mengkritik Polisi" ini.
JAKARTA - Indonesia Police Watch menyesalkan penurunan standar nilai masuk menjadi anggota Polri. Baik itu untuk masuk akademi kepolisian maupun
- Waspada Hujan Hari Ini di Sejumlah Wilayah di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Revisi UU ASN Mengubah Sesuatu, Ada Pasal yang Dipersoalkan, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Ma'ruf Amin Sebut Lebih Baik Kirim Bantuan Ketimbang Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia
- Muncul Penolakan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional, Mensos Merespons Begini
- Cak Imin: Tadi Presiden juga Menelepon Saya
- Pernyataan Terbaru Mensos soal Soeharto Pahlawan Nasional