IPW : Gurita Gayus Kongkalikong Dua Mafia
Minggu, 21 November 2010 – 15:02 WIB
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menilai kasus Gayus Halomoan Tambunan merupakan hasil kongkalikong mafia hukum dan mafia pajak. Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, ada sejumlah parameter yang dapat digunakan dalam menuntaskan kasus yang disebutnya ‘Gurita Gayus’ itu.
“Yang pertama, harus ada kemauan yang sungguh dari Presiden SBY dalam menuntaskan kasus Gurita Gayus ini, yang melibatkan para penegak hukum, aparat birokrasi Pajak dan perusahaan besar yang merugikan negara triliunan rupiah,” katanya kepada JPNN, Minggu (21/11).
Selain itu, lanjut Neta, aparat kepolisian harus professional dalam menangani kolusi mafia hukum dan pajak agar rasa keadilan publik tidak dipecundangi. “Hasil kerja tim independen yang dibentuk Kapolri Bambang Hendarso Danuri (Kapolri lama,red) dalam menangani kasus Gayus harus dievaluasi. Sebab sangat diskriminatif dan tidak menuntaskan keterlibatan oknum petinggi polisi dan oknum di luar Polri,” tukasnya.
Menurut Neta, dalam kasus proses hukum terhadap kelompok tersangka yang belum tersentuh dalam kasus Gayus seperti Roberto Antonio harus diteruskan. Sebab, Kapolri BHD sebelumnya telah menyebut Roberto sebagai tersangka. “Tapi sekarang prosesnya lenyap,” kata Neta.
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menilai kasus Gayus Halomoan Tambunan merupakan hasil kongkalikong mafia hukum dan mafia pajak. Menurut Ketua
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan