IPW: Harusnya BIN dari Sipil
Senin, 24 Oktober 2011 – 00:04 WIB

IPW: Harusnya BIN dari Sipil
JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) menilai pergantian Kepala Badan Inteligen Negara tidak sesuai dengan tuntutan demokrasi. Pasalnya, BIN masih dipimpin oleh militer. Dijelaskan Neta, pergantian Sutanto ke Marciano, memberikan efek buruk bagi citra dan kinerja polri ke depan. Menurut dia, pergantian itu akan membawa perubahan radikan di BIN. "Sebab Sutanto telah memasukkan 16 jendral polisi untuk memegang posisi yang sebelumnya dijabat perwira militer," kata Neta.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, menegaskan bahwa pergantian ini menunjukkan perwira Polri Jendral Sutanto yang dipercaya mengemban jabatan tertinggi di bidang intelijen negara telah gagal menjalankan tugas.
Baca Juga:
Sehingga, kata dia, jabatan Kepala BIN kembali diserahkan kepada tentara, yakni Marciano Norman. "Padahal dalam era demokratisasi modern, institusi intelijen negara harusnya dipegang sipil," tegas Neta, Minggu (23/10), di Jakarta.
Baca Juga:
JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) menilai pergantian Kepala Badan Inteligen Negara tidak sesuai dengan tuntutan demokrasi. Pasalnya, BIN masih
BERITA TERKAIT
- Martin Manurung DPR Minta Pemerintah Segera Selesaikan Konflik Antara PT TPL dan Masyarakat Adat
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- KOMIK Apresiasi KPK atas Penahanan Kasus Hasto Kristiyanto
- Megawati Larang Kadernya Ikut Retret, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Berkomentar Begini
- Gubernur Lemhannas Bakal Beri Materi Kebangsaan untuk Kepala Daerah di Retret Magelang
- Jaksa Agung Diminta Evaluasi Jampidsus Soal Hilangnya Perkara di Dakwaan Zarof