IPW Kecam Bentrokan di Rempang-Galang
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengecam bentrokan yang terjadi antara aparat keamanan dengan masyarakat di Rempang-Galang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/9).
Bentrokan terjadi saat aparat mengamankan kegiatan BP Batam melakukan pengukuran dan mematok lahan.
Warga menolak kedatangan petugas pematok lahan atas Proyek Pengembangan Rempang Masyarakat Adat Tua Melayu Pulau Rempang dan Galang tersebut, sehingga bentrokan terjadi dimana polisi mengerahkan mobil gas air mata.
Menurut Sugeng apa pun alasannya jajaran kepolisian harus bertanggungjawab atas jatuhnya korban yang merupakan anak-anak sekolah akibat tindakan represif aparat kepolisian dalam mengamankan unjuk rasa masyarakat.
“Anak-anak yang terkena gas air mata adalah satu bentuk penganiayaan karena mengalami sakit kemudian pingsan. Oleh karena ini bukan sebagai satu ekses biasa,” ujar Sugeng dalam keterangannya, Jumat (8/9)
Sugeng lantas mendesak Mabes Polri untuk segera menurunkan Tim Propam untuk memeriksa adanya potensi kelalaian yang mengakibatkan jatuhnya korban anak yang terkena gas air mata.
“Ini adalah satu kelalaian yang mengakibatkan jatuhnya korban," ucapnya.
Sugeng lebih lanjut mengatakan timbulnya korban anak-anak sekolah menunjukkan lemahnya fungsi intelijen aparat kepolisian, khususnya intelijen Polres Barelang.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengecam tindakan aparat keamanan pada bentrokan yang terjadi di Rempang-Galang.
- Pengamat Merespons Usulan Pelucutan Senjata Api Bagi Anggota Polri, Simak
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- IPW Desak Polda Sumbar Tegas Soal Kasus Polisi Tembak Polisi, Usulkan Korban Diberi Penghargaan
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Ipda Rudy Soik Dipecat setelah Ungkap Mafia BBM, IPW Sentil Kapolri
- Polri Diminta Cari Dalang Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang