IPW: Lagu dari Sukatani Seharusnya Jadi Introspeksi untuk Polri
Jumat, 21 Februari 2025 – 13:30 WIB

Duo post-punk asal Purbalingga, Sukatani dalam RRREC Fest 2023 di kawasan Tanakita Five Star Camp, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023). Foto: Dedi Yondra / JPNN.com
"Ini fenomena yang menarik, tetapi kalau sudah minta maaf, berarti mereka menyadaribahwa lirik lagunya sangat tajam dan membuat panas telinga polisi. Mungkin mereka mendapatkan masukkan berupa peringatan," jelasnya.
"Nah, apakah di sana ada intimidasi, itu kembali kepada Sukatani itu sendiri. Apakah merasa diintimidasi atau tidak, jika iya sampaikan kepada publik karena itu adalah hak dasar yang dilindungi oleh konstitusi," tutup Sugeng. (mcr8/jpnn)
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso menyatakan lagu milik band post-punk, Sukatani berjudul Bayar Bayar Bayar merupakan bentuk kritik untuk polisi.
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Kenny Kurnia Putra
BERITA TERKAIT
- Sukatani Diperbolehkan Nyanyikan dan Edarkan Lagi Lagu Bayar Bayar Bayar
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Pengepul Judi Togel di Musi Rawas Diciduk Polisi, Bandar Masuk DPO
- 4 Polisi yang Mendatangi Sukatani Diperiksa Propam Polda Jateng
- Gegara 'Nyanyian' Tino, 5 Rekan Rampoknya Ikut Ditangkap Polisi
- TNI Disebut Langgar UU dalam Penertiban Tambang Emas dan Penggerebekan Oli Palsu