IPW Minta Kapolri dan Menpora Mundur dari Jabatannya Jika Ini Terjadi
Keempat daerah dimaksud masing-masing Malang, Solo, Bandung dan Sleman. Piala Menpora 2021 rencananya akan digelar 20 Maret sampai 25 April 2021.
"Saya kira event ini akan menciptakan kerumunan, kendati pertandingannya tidak ada penonton. Padahal, Presiden Jokowi secara tegas menyebut aparat harus berani mengambil tindakan terhadap para pelanggar," katanya.
Pernyataan tegas presiden, kata Neta, didasari keselamatan rakyat di tengah pandemi. Hal tersebut merupakan hukum yang tertinggi.
“Kalau Kapolri benar-benar memberikan izin terhadap penyelenggaraan Piala Menpora, itu merupakan pembangkangan secara nyata terhadap Presiden Jokowi yang nyata-nyata berpedoman bahwa keselamatan rakyat, yang merupakan hukum tertinggi," tutur Neta.
Neta juga mengingatkan, jangan sampai perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan pemerintah dalam setahun untuk mengendalikan pandemi Covid 19 menjadi sia-sia.
"Mencegah kerumunan massa yang berpotensi menjadi klaster baru Covid-19, harus menjadi perhatian Kapolri, yang menjadi ujung tombak pemberian izin keramaian," ucap Neta.
Neta menjabarkan, klub sepak bola di Piala Menpora minimal membawa 30 orang untuk menetap di kota penyelenggara dan akan bersinggungan dengan masyarakat setempat seperti karyawan hotel, panitia lokal dan juga pendukung klub.
Dengan demikian, ada sekurang-kurangnya 50 orang yang saling bersinggungan. Padahal, kerumunan pada masa pandemi sangat berisiko untuk menularkan Covid-19.
Benarkah Kapolri dan Menpora membangkang perintah Presiden Joko Widodo terkait pelaksanaan Piala Menpora 2021?
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak