IPW Nilai Elit KPK Makin Aneh
Neta: Bubarkan Tim Analisis dan Advokasi KPK
Sabtu, 17 September 2011 – 18:51 WIB

IPW Nilai Elit KPK Makin Aneh
Kelima, Neta menegaskan, tim tersebut bisa dituding telah merampas tugas-tugas unit kerja di internal KPK. "Untuk itu sebaiknya tim membubarkan diri karena bisa dituding oleh pegawai KPK maupun masyarakat seolah-olah anggota tim tersebut tidak punya kerjaan lain, dan hanya merebut kerjaan orang, padahal anggota tim adalah orang-orang terhormat," tegasnya.
Keenam, lanjut Neta, pembentukan tim bisa dinilai sebagai gambaran bahwa telah terjadi konflik internal yg cukup parah di KPK sehingga sebagian elit pimpinan KPK tdk percaya lagi pada unit2 kerja di internal dan terpaksa harus membentuk tim dari eksternal.
"Ketujuh, patut dipertanyakan, pembentukan tim ini apakah didukung seluruh pimpinan KPK atau hanya sebagian elitnya. Jika nanti muncul pimpinan baru KPK dan tidak setuju dgn Tim ini, otomatis Tim bubar, tentulah keberadaan Tim ini bisa dinilai hanya mendukung oknum2 tertentu di KPK dan bukan untuk mendukung KPK sbg institusi. Jika ini terjadi, citra orang2 di dalam Tim pasti akan terganggu, mengingat mereka adalah tokoh2 terhormat.
Kedelapan, lanjut dia, mengingat keberadaan tim tidak mempunyai dasar hukum yang jelas. Ketika melakukan advokasi atas nama KPK mereka harus mendapat persetujuan semua pimpinan KPK. "Jika tidak, tim hanya mengadvokasi atas nama orang perorang pimpinan KPK. Jika itu terjadi, tim tidak bisa mengatasnamakan KPK tapi atas nama orang perorang di jajaran pimpinan KPK. Jika itu yg terjadi Tim bisa dianggap masyarakat hanya alat oknum peroknum di KPK."
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) yang juga Deklarator Komite Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resah karena tingkah laku elit Komisi
BERITA TERKAIT
- Berbelasungkawa Meninggalnya Paus Fransiskus, Hasto: Beliau Tokoh Perdamaian Dunia
- Pemda Ogah Usulkan Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, BKN Pastikan NIP Tidak Diterbitkan
- KSBSI Pastikan Aksi May Day Bakal Berlangsung Damai Meski Suarakan Upah Bermasalah
- Ketum GP Ansor: Ganggu Ketahanan Pangan, Hadapi Banser Patriot!
- Mantan Penyidik KPK yang Dijuluki Raja OTT Dilantik Jadi Deputi di BPH
- Minta Harga Kontrak Baru Formula E Diturunkan, Pramono: Kalau Mau Diperpanjang, Dimurahin Dong