IPW Nilai Polri Tebang Pilih Usut Kasus Hina Jokowi
Selain itu, memeriksa semua personel yang terlibat, mulai dari redaksi, desainer, pracetak, percetakan, terutama pihak yang membiayai tabloid tersebut.
"Kasus Obor Rakyat lebih berat ketimbang kasus MA. Kasus Obor Rakyat bukan semata-mata pelanggaran Pemilu, lebih dari itu Obor Rakyat sudah menyebarkan isu SARA, memecah belah umat, menyudutkan Jokowi, dan menyebar kebencian," jelas Neta.
Dia mengatakan, Jokowi yang membawa Revolusi Mental jangan membiarkan elit-elit Polri mempermainkan hukum, dengan bersikap diskriminatif dan hanya berani mengorbankan rakyat kecil.
Sebagai presiden yang membawahi Polri, Jokowi sangat bertanggungjawab untuk membenahi Polri dan memerangi sikap diskriminatif yang dipertontonkan elit-elit Polri ke masyarakat.
"Jika elit Polri tak kunjung menuntaskan kasus Obor Rakyat, Jokowi harus segera mengevaluasi kepemimpinan Polri, termasuk segera mengganti Kapolri," pungkasnya.(boy/jpnn)
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane mengatakan, langkah Polri yang bertindak cepat menangkap dan menahan MA tersangka penghinaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis