IPW: Pasukan Siluman Bisa Saja Menyerang Presiden
Minggu, 24 Maret 2013 – 18:21 WIB
Penyerangan kedua, lanjut Neta, terjadi 21 Februari 2013, yang menewaskan delapan anggota TNI dan satu warga sipil di Papua. Kemudian, sambung dia, penyerangan ketiga terjadi 23 Maret 2013 yang menewaskan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Sleman, Cebongan, Yogyakarta.
Pasukan siluman itu masuk ke dalam sel dan menembak mati keempat korban. "Sampai saat ini tdk diketahui siapa penyerang LP Sleman," kata dia.
Menurut Neta, ada yang mengatakan kelompok preman atau teroris. Neta mempertanyakan, jika mereka preman atau teroris, apa kepentingan mereka menyerbu LP dan mengeksekusi tersangka pembunuh anggota Kopassus.
"Penyerangan pasukan siluman bersenjata ke LP Sleman ini merupakan sejarah terburuk dalam sistem keamanan di Indonesia," katanya.
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, mengingatkan, saat ini Indonesia dalam bahaya teror pasukan siluman bersenjata api,
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan