IPW Pertanyakan Kasus LGBT Brigjen E dan Belasan Polisi Lainnya
Ia mengatakan dalam kasus LGBT di TNI misalnya, dijelaskan secara transparan bahwa 20 berkas perkara yang masuk ke Peradilan Militer adalah persoalan hubungan sesama jenis. Yakni antara prajurit dengan prajurit, ada yang melibatkan dokter yang pangkatnya perwira menengah.
Ada yang melibatkan lulusan baru dari Akmil dan terendah prajurit dua (Prada). Mereka adalah korban LGBT di lembaga pendidikan. Pelatihnya punya perilaku menyimpang.
"Lalu memanfaatkan kamar-kamar siswa untuk LGBT. Apa yang terjadi di TNI ini tentu tak boleh dibiarkan dan harus ada upaya untuk membersihkannya," kata Neta.
Lebih lanjut Neta berharap TNI-Polri harus bersikap tegas dalam kasus ini.
Sebab sejatinya prajurit yang LGBT dihindari TNI-Polri. Ini mengingat TNI-Polri mengemban tugas menjaga pertahanan dan keamanan negara.
Sehingga TNI-Polri sangat membutuhkan figur anggota yang benar-benar sejati.
"Jika prajurit TNI-Polri itu memiliki kebiasaan yang menyimpang, bagaimana mereka bisa menjalankan tugas dengan baik?" kata Neta.
IPW memberi apresiasi bahwa TNI AD sudah membuka hal ini secara transparan sehingga bisa segera diatasi dengan tuntas.
IPW meminta Polri juga harus transparan membuka kasus-kasus LGBT di internalnya, seperti yang sudah dilakukan TNI AD.
- Soroti 2 Kasus Penembakan oleh Polisi, Setara Institute Singgung Kesehatan Mental
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing
- TNI AD Kerahkan Ratusan Personel untuk Membantu Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki