IPW Pertanyakan Penanganan Kasus Cebongan
Rabu, 08 Mei 2013 – 16:38 WIB
Karena itu Neta menerangkan, pihaknya mendesak Kapolri segera memerintahkan Kapolda Yogyakarta melakukan operasi pemberantasan preman dan menindak pejabat polisi yang membekingi para preman.
Sebab sikap pejabat-pejabat kepolisian itu lanjut dia, membuat para preman di Yogyakarta menjadi besar kepala dan bersikap semaunya. Mereka bertindak sebagai penguasa wilayah-wilayah strategis di kota wisata itu.
"Para preman dengan inisial Hrn, Du, BT, Drh, Tr, G, MB, ZA, YF, SM, EBP, ATS, He, M, dan Im menjadi orang-orang yang ditakuti di Yogyakarta," kata dia.
Menurut Neta, bahaya premanisme di Yogyakarta sudah mencemaskan. Jika tidak segera diatasi konflik akan terjadi dan bukan mustahil anggota TNI yang turun langsung memburu para preman.
Untuk menuntaskan kasus Cebongan, kasus Hugos Cafe harus dituntaskan lebih dulu.
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mempertanyakan penanganan penyerangan ke Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Cebongan,
BERITA TERKAIT
- Butuh Dana Tambahan Rp 100 Triliun untuk 82,9 Juta Penerima Program MBG
- Menteri Agama: Pengumuman Libur Ramadan Disampaikan Senin
- Menko AHY Bicara soal Harga Tiket Transportasi Mudik Lebaran 2025: Lebih Terjangkau
- Hadiri Perayaan Natal di BRIN, Menko AHY Ingatkan Soal Toleransi dan Persatuan
- Ikatan Notaris Indonesia Versi Kongres Cilegon: Keputusan Dirjen AHU Sewenang-wenang
- Pemerintah Daerah Ikut Patungan Rp 5 Triliun untuk Membiayai Makan Bergizi Gratis