IPW: Polri Harus Pecat Oknum Brimob Koboi di Bogor
Kedua, kata Neta, dari mana oknum anggota Brimob itu bisa mendapatkan motor gede sehingga dia bersikap begitu arogan dan semena-mena dengan anggota masyarakat.
Ketiga, lanjut dia, kasus penembakan ini menunjukkan betapa lemahnya pengawasan terhadap anggota Korps Brimob oleh atasan dan institusinya, sehingga seorang anggotanya bisa bebas bergentayangan pada malam hari dengan membawa senpi.
"Sikap semau gue anggota Brimob itu menunjukkan bahwa ada masalah serius di lembaga elite kepolisian tersebut antara lain atasannya tidak punya wibawa dan tidak mampu mengawasi sikap perilaku anak buahnya," ungkapnya.
Lebih lanjut Neta mengatakan kasus penembakan ini tentu sangat mencoreng Korps Brimob dan bisa berpengaruh serius pada mantan Dankor Brimob yang akan mengikuti pilkada di Maluku. Menurut dia, ini akan membuat masyarakat takut jika bertemu dan berurusan dengan anggota Brimob.
"Untuk itu Polri harus mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas atasannya yang ceroboh mengawasi anak buahnya," paparnya.
Gerindra harus terus mengawasi kasus ini agar diusut tuntas dan tidak terulang lagi. "Selain itu Korps Brimob perlu meminta maaf kepada publik atas kasus ini," tuntasnya. (boy/jpnn)
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan oknum Brimob yang diduga menembak mati anggota Partai Gerindra Fernando Wowor harus dipecat.
Redaktur & Reporter : Boy
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Kebakaran Gudang Alat Dekorasi di Bogor Sebabkan Satu Orang Meninggal