IPW: Rusuh Akibat Kelebihan Kapasitas Lapas
Jumat, 12 Juli 2013 – 09:51 WIB
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane mengatakan, kasus narapidana yang kabur di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IA Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara merupakan dampak dari over kapasitas sebuah Lapas. Sehingga jumlah tahanan jauh melebihi sipir.
Karena kalah jumlah, para sipir tidak mampu menghentikan ketika terjadi gejolak di dalam Lapas. "Ketika tahanan "bergerak" para sipir tak berdaya mengendalikan," ujar Neta saat dihubungi, Jumat (12/7).
Baca Juga:
Selain itu menurut dia, kasus Tanjung Gusta menunjukan buruknya sistem pembinaan tahanan di Lapas yang kerap membuat tahanan menyimpan dendam terhadap para sipir.
Kasus itu lanjut Neta, juga menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap tahanan. "Sehingga dengan uang yang mereka miliki para tahanan bisa memasukkan barang-barang tertentu ke dalam sel tahanan," ucapnya.
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane mengatakan, kasus narapidana yang kabur di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IA
BERITA TERKAIT
- Kurator dan Pengurus Rawan Jadi Objek Tindak Pidana dalam Kasus Kapailitan dan PKPU
- Pendaftaran PPPK 2024, Honorer Jangan Fokus pada Formasi di Dinas Asal, Cek Lainnya
- Soal Keppres IKN, Jokowi Maunya Prabowo yang Meneken
- Semarakkan Literasi di Masyarakat, TBM Bukit Duri Bercerita Gelar Baca Nyaring
- Hampir Separuh Honorer Tidak Kebagian Formasi PPPK 2024, Ya Ampun
- Inilah Syarat Penting Pendaftaran PPPK 2024 Gelombang II, Honorer Harus Gercep