IPW Salahkan Polisi di Konflik OKU

Gampang Menembak dan tak Transparan

IPW Salahkan Polisi di Konflik OKU
IPW Salahkan Polisi di Konflik OKU
Penyebab  yang kedua, Polri menurut Neta, diduga tidak bertindak cepat dan transparan dalam menuntaskan kasus penembakan terhadap anggota TNI yang melakukan pelanggaran lalulintas di OKU. Sehingga membuat keluarga dan teman-teman korban marah, kemudian menyerbu dan membakar Polres OKU.

Neta melihat dari kasus ini menunjukkan para pejabat Polri di Sumsel tidak peka terhadap kasus sensitif yanng bisa memicu konflik. "Jika sikap, prilaku dan kinerja seperti ini terus dibiarkan oleh Mabes Polri, dipastikan konflik antara polisi dengan TNI maupun dengan masyarakat akan terus terjadi. Jika konflik-konflik tersebut terjadi, jangan salahkan masyarakat maupun anggota TNI," ujarnya.

Untuk itu Neta menilai Polri harus mau introspeksi dan berbenah diri serta memecat anggotanya yang memang salah. Selain itu, Polri menurutnya juga perlu introspeksi diri dan segera menghentikan aksi-aksi koboi yang dilakukan anggotanya.

Sebagaimana diketahui, Kamis (7/3) pagi, sekitar Pukul 08.00 WIB, Mapolres OKU di Jalan S Parman Nomor 1 Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, dirusak dan dibakar sejumlah oknum TNI berseragam lengkap. (gir/jpnn)

JAKARTA - Mabes Polri dinilai perlu segera mencopot Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) dan Kapolda Sumatera Selatan, pascapembakaran Polres OKU. Langkah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News