IPW Tuntut Polwan Diberi Jabatan Strategis
Kedua, untuk memperbaiki sikap dan prilaku Polri. Selama ini jarang terlihat dalam mlaksanakan tugasnya Polwan mngedepankn sikap arogan dan represif.
"Dengan tampilnya Polwan di jabatan strategis, mereka akan lebih bisa menekan sikap-sikap arogan anak buahnya," ujarnya.
Ketiga, jumlah Polwan saat ini baru sekitar 20.000 orang atau 4 persen dari jumlah Polri yang mencapai 400.000 orang.
Padahal jumlah penduduk perempuan di Indonesia mencapai 55 persen. "Dengan tampilnya Polwan di jabatan strategis, keberadaan Polwan akan kian menonjol dan kuota Polwan terus bertambah," jelasnya.
Selama ini, Neta menambahkan, tugas-tugas yang diberikan kepada Polwan masih kurang layak dan menyimpang dari kerja profesional Polri.
"Misalnya Polwan dijadikan sebagai "pelayan" atau dijadikan front office, padahal tugas tersebut harusnya dikerjakan PNS (Pegawai Negeri Sipil) Polri," tambah Neta. Lebih jauh IPW berharap Polwan tidak diskriminasi dan tidak konflik gender di tubuh Polri.
"Sehingga Polwan juga bisa memberikan kontribusi yang besar bagi reformasi Polri," tuntas penulisi buku "Jangan Bosan Mengkritik Polisi" ini. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane, keberadaan polisi wanita belum dimaksimalkan Polri bahkan cenderung dimarjinalisasi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah