Iqbal: Jangan Selalu Berpikir Koperasi Identik dengan Pelanggaran

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Generasi Peduli Koperasi Indonesia, Dr. Iqbal Alan Abdullah, Msc., meminta semua pihak untuk tidak memberikan label negatif pada koperasi.
Adapun koperasi masih dinilai identik dengan pelanggaran, kecurangan, kuno atau jadul, bermasalah, dan lainnya.
Menurutnya kecurangan ada di mana-mana, entah itu di perusahaan, seperti perseroan dan firma, atau BUMN dan BUMD, semua berpotensi ada pelanggaran.
"Begitu juga potensi pelanggaran ada di perbankan, atau lembaga keuangan lainnya," ujar Iqbal Alan Abdullah, dalam keterangannya, Senin (7/8).
Dia menuturkan cara berpikir yang mengasosiasikan koperasi seperti itu akan terus menggiring opini ke dalam citra atau framing yang tidak baik.
Selama ini, dia kerap membaca komentar pejabat yang ikut menjerumuskan koperasi. Padahal, koperasi setengah mati membangkitkan optimisme berkoperasi di Indonesia.
"Seharusnya kita sama-sama memberikan dukungan bagi terbentuknya ekosistem yang baik bagi pertumbuhan koperasi," kata Iqbal.
Iqbal mengapresiasi Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Ke-76 di Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (23/7), yang menyebut bahwa koperasi menjadi pilar ekonomi di era digital sehingga perlu segera melakukan transformasi digital.
Iqbal Alan Abdullah meminta berbagai pihak agar tidak menilai koperasi identik dengan pelanggaran
- Kasus Minyakita, Kemenkop Cabut NIK Koperasi Produsen yang Diduga Curang
- Legislator PKB Minta RUU Dirumuskan Tanpa Menghambat Spirit Koperasi
- Kemenperin: Lapangan Kerja Tumbuh 20 Kali Lebih Besar dibandingkan PHK
- Besok Sritex Tutup, Menperin Diminta Turun Tangan Selamatkan Karyawan
- BMT UGT Nusantara Dorong Digitalisasi dan Modernisasi Koperasi dalam RUU Perkoperasian
- RUU Perkoperasian Diharapkan Menguatkan Peran Koperasi dan Ekonomi Syariah