Iran Bantu Syria Kirim Minyak ke Tiongkok
Minggu, 01 April 2012 – 10:23 WIB

Iran Bantu Syria Kirim Minyak ke Tiongkok
MESKIPUN mendapat tekanan dari berbagai pihak, Syria tak kehilangan dukungan. Iran dilaporkan terus membantu rezim Presiden Bashar al-Assad. Di tengah sanksi cekal ekspor minyaknya yang diberlakukan Barat saat ini, Syria mendapat bantuan dari Iran untuk mengapalkan komoditas utamanya tersebut ke negara tujuan, yakni Tiongkok.
Akal-akalan Iran dan Syria itu terungkap dari penuturan sumber yang pernah diajak terlibat dalam aksi tersebut. Namun, sumber yang tak disebutkan namanya itu menolak bekerja sama. "Syria berusaha menjual minyaknya secara langsung ke Tiongkok, tetapi mereka tak punya armada untuk pengiriman," kata sumber tersebut, Sabtu (31/3).
Dia mengungkapkan, perusahaan Tiongkok yang terlibat transaksi minyak dengan Sytrol, BUMN minyak Syria, itu adalah Zhuhai Zhenrong Corp. Perusahaan yang dikelola pemerintah Tiongkok itu terkena sanksi Amerika Serikat (AS) sejak Januari lalu. Sebab, perusahaan itu merupakan pemasok utama produk olahan minyak bumi ke Iran.
Sumber itu mengatakan bahwa sebelum minta bantuan Iran, Syria sempat mengontak Venezuela. Tetapi, negara di Amerika Selatan itu kesulitan menyediakan kapal kargo untuk mengirimkan minyak Syria ke Tiongkok. Akhirnya, Iran meminjamkan tanker M.T. Tour untuk mengangkut 132.277 ton light crude oil milik Syria. Kapal berbendera Malta itu meninggalkan Pelabuhan Tartus, Syria, akhir pekan lalu.
MESKIPUN mendapat tekanan dari berbagai pihak, Syria tak kehilangan dukungan. Iran dilaporkan terus membantu rezim Presiden Bashar al-Assad. Di tengah
BERITA TERKAIT
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina