Iran dan Malaysia Eksportir Terbanyak Narkoba ke Indonesia
Selasa, 30 November 2010 – 17:44 WIB
JAKARTA - Kasus penyelundupan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) ke Indonesia masih marak. Ini terlihat dari maraknya pengungkapan kasus penyelundupan narkoba akhir-akhir ini. Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Iskandar Hasan menyebutkan, untuk penyuplai narkoba ke pasar Indonesia tahun ini, masih didominasi oleh para pedagang dari luar negeri. Meskipun terdapat sejumlah kasus di mana terungkap produksi barang haram itu ada di dalam negeri. Iskandar menjelaskan, tahun 2009 lalu saja misalnya, terdapat 38.000 kasus narkoba. Atau secara rata-rata terdapat 100 laporan per hari. Sementara hingga pertengahan 2010, terdapat 21.000 kasus, dengan tersangka 26.000 orang. "Di samping itu, kelompok-kelompok pelaku yang terlibat, cukup signifikan juga (peningkatannya). Ada di situ PNS, oknum TNI, Polri, swasta, petani. Harus kita fokuskan lagi pelaku, di antaranya para pelajar dan mahasiswa," ujarnya.
"Kalau kita lihat beberapa kasus yang ditangkap selama ini, cukup banyak warga negara asing (sebagai pelaku), terutama yang paling nomor satu WNA Iran. Setelah itu ada Malaysia, India, dan China. Itu negara-negara (asal pelaku) yang selama ini cukup banyak terlibat dalam kasus narkoba di Indonesia, baik sebagai yang membawa maupun yang membuat, tertangkap di hotel di rumah, apartemen dan sebagainya," ujar Iskandar Hasan, usai peringatan ulang tahun The Habibie Center, di Jakarta, Selasa (30/11).
Para eksportir inilah yang diduga polisi menjadikan Indonesia sebagai pasar narkoba. Ini, kata Iskandar pula, terlihat dari meningkatnya intensitas pengungkapan kasus besar dalam dua tahun terakhir, yang hampir merata di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan dan Surabaya. "Dua tahun terakhir ini, (sepanjang) 2009-2010, kecenderungannya dari kualitas, (juga) kuantitas meningkat. Hampir setiap bulan dua kasus besar kita ungkap," imbuhnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kasus penyelundupan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) ke Indonesia masih marak. Ini terlihat dari maraknya pengungkapan kasus
BERITA TERKAIT
- Kolaborasi AQUA dan KLH Kenalkan Sistem Lelang Sampah
- Pegawai PT Timah yang Viral Hina Honorer Pakai BPJS Akhirnya Dipecat
- Johanis Tanak Nilai Kewenangan DPR Evaluasi Pejabat Bertentangan dengan UU
- Gandeng PT Telkom, DNIKS Luncurkan Aplikasi ‘Gerakan Indonesia Berbagi’ Guna Kurangi Kemiskinan
- HNW Ingatkan Pemerintah tak Mengurangi Kualitas Layanan Haji Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Kasus Pagar Laut Tangerang, Kejagung: Kades Kohod Belum Berikan Buku Letter C